Tautan-tautan Akses

Ribuan Warga Israel Tuntut Pria Yahudi ultra-Ortodoks Tidak Dikecualikan Dari Wajib Militer


Seorang demonstran memegang plakat bertuliskan "sama-sama menanggung beban" dalam aksi demo meminta pemerintah untuk tidak mengecualikan pria Yahudi ultra-Ortodoks dari wajib militer di Tel Aviv, pada 14 Maret 2024. (Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins)
Seorang demonstran memegang plakat bertuliskan "sama-sama menanggung beban" dalam aksi demo meminta pemerintah untuk tidak mengecualikan pria Yahudi ultra-Ortodoks dari wajib militer di Tel Aviv, pada 14 Maret 2024. (Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins)

Ribuan orang turun ke jalan di Tel Aviv pada Kamis (14/3) untuk menyerukan wajib militer bagi pria Yahudi ultra-Ortodoks.

Para pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu itu menuntut diakhirinya pengecualian terhadap pria Yahudi ultra-Ortodoks dari wajib militer.

Pengecualian itu sudah lama menjadi sumber perselisihan yang muncul karena semakin banyak warga sekuler yang tidak senang dengan mobilisasi pasukan cadangan oleh negara untuk diterjunkan ke perang Gaza yang merugikan.

Media berita Israel Ynet melaporkan bahwa sekitar 10.000 orang ikut serta dalam aksi demonstrasi tersebut.

Mahkamah Agung Israel pada tahun 2018 membatalkan undang-undang yang memberikan pengecualian terhadap pria Yahudi ultra-Ortodoks dari wajib militer, dengan alasan perlunya beban dinas militer ditanggung bersama oleh seluruh masyarakat Israel.

Parlemen Israel gagal menghasilkan peraturan baru, sementara penangguhan wajib militer bagi pria Yahudi ultra-Ortodoks yang diberikan pemerintah berakhir pada bulan Maret. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG