Tautan-tautan Akses

Mengurangi Risiko Kecelakaan pada Rodeo


Dalam acara rodeo "Houston Livestock Show and Rodeo" yang berlangsung tiga minggu, tim ahli medis maupun dokter hewan senantiasa siap siaga menangani kecelakaan yang mungkin dialami para penunggang maupun hewan-hewannya (foto: Dok).
Dalam acara rodeo "Houston Livestock Show and Rodeo" yang berlangsung tiga minggu, tim ahli medis maupun dokter hewan senantiasa siap siaga menangani kecelakaan yang mungkin dialami para penunggang maupun hewan-hewannya (foto: Dok).

Rodeo, pertunjukan menunggangi banteng liar dan menjinakkan kuda liar merupakan salah satu olah raga paling berbahaya di dunia. Namun risiko kecelakaan bisa dihindari jika pertunjukan ini dikelola dengan baik.

Pada acara tahunan Houston Livestock Show and Rodeo, pameran ternak dan rodeo terbesar di dunia, keselamatan merupakan perhatian utama.

Selama rodeo yang berlangsung tiga minggu itu, baik para penunggang maupun hewan-hewannya bisa mengandalkan tim ahli medis.

Di dalam stadion itu terdapat klinik untuk melayani mereka.

Tim medis itu termasuk beberapa dokter serta terapis-terapis medis yang punya izin praktik, yaitu terapis pijat, pelatih atletik, dan teknisi radiologi, semuanya di bawah pengawasan Dr. Kelly Larkin. Ia memaparkan, “Kami memberi semua layanan medis dasar bagi para koboi. Kami memberi obat-obatan pencegah infeksi sebelumnya, dan kemudian melakukan penanganan medis lebih lanjut kalau mereka cedera.”

Layanan pencegahan terutama dilakukan dengan membalut anggota-anggota tubuh dan bagian-bagian tubuh yang sebelumnya mengalami cedera.

“Seringkali koboi-koboi itu tahu apa yang terbaik bagi mereka dan, sejak lama, sudah membalut lutut mereka akibat cedera sebelumnya,” papar Dr. Larkin lagi.

Dr. Lesha Roberts mengatakan memar dan keseleo merupakan masalah yang sering dihadapinya. “Kebanyakan cedera terjadi pada jaringan tisu lunak. Tidak banyak masalah tulang retak. Hanya ada satu kasus jempol retak Selasa malam, tetapi tidak ada yang serius,” ujarnya.

Dokter-dokter mengatakan tindakan pencegahan dan penggunaan alat-alat pelindung seperti helm mengurangi cedera serius, tetapi cedera tetap lebih sering terjadi dibandingkan dengan olah raga lain.

Dr. Roberts meminta hasil X-ray penunggang banteng Sean Coleman dari South Dakota yang mungkin mengalami keretakan pada tulang rusuk tetapi tetap berencana ikut bertanding untuk mendapatkan hadiah uang. “Jelas, pasti akan sakit, tetapi hadiahnya 50.000 dolar. Jadi kita harus melewati penderitaan itu,” kata Coleman.

Hewan-hewan juga bisa cedera pada acara-cara seperti itu, tetapi tidak terlalu sering dibandingkan dengan para koboi yang bersaing dengan mereka.

Dokter hewan kepala Rodeo Houston, Dr. Gregg Knape mengatakan, hewan-hewan yang diikutkan dalam acara itu sangat bernilai. “Hewan-hewan ini sangat bernilai, ribuan dolar. Kami merawat hewan-hewan ini, demikian pula para pemiliknya, karena hewan-hewan itu sangat berarti bagi mereka. Yang menjadi perhatian adalah kesehatan dan kemampuan hewan-hewan itu untuk melakukan pertunjukan,” paparnya.

Walaupun sebagian kelompok penyayang binatang mengeluhkan terjadinya eksploitasi hewan-hewan rodeo, Dr. Knape berpendapat kuda dan banteng menyukai pertandingan itu. “Selama delapan detik hewan-hewan itu berusaha melontarkan penunggang. Setelah delapan detik hewan-hewan itu kembali ke kandang mereka dan langsung makan jerami,” ujarnya lagi.

Dr. Knape mengatakan ada sekitar 26.000 hewan dalam acara Houston Livestock Show and Rodeo. Ketika acara itu berakhir tanggal 17 Maret, hampir semua hewan itu akan dibawa pulang dalam keadaan sehat seperti ketika mereka tiba.

XS
SM
MD
LG