Presiden Israel bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan lawan utamanya, Benny Gantz, hari Senin (23/9) untuk mendesak kedua partai supaya membentuk pemerintah gabungan setelah pemilu pekan lalu.
Pertemuan penting itu adalah yang pertama antara para pemimpin yang bersaing itu sejak pemilu yang menemui jalan buntu, dan mengancam keunggulan Netanyahu dalam kancah politik Israel yang sudah berlangsung lama.
Namun perdana menteri itu tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia menyerahkan jabatannya. Presiden Reuven Rivlin mengajak kedua pria itu ke kantornya di Yerusalem sekitar jam 8:00 malam setelah menjabat tangan masing-masing.
Tidak jelas berapa lama pertemuan itu berlangsung, tetapi tidak ada terobosan besar yang diharapkan Senin malam, karena Rivlin belum mengumumkan siapa yang akan dipilihnya untuk membentuk pemerintahan.
Rivlin menyerukan pertemuan setelah mengadakan konsultasi dengan partai-partai politik dalam parlemen untuk mendengarkan rekomendasi mereka, tentang siapa yang harus membentuk pemerintahan berikutnya.
Aliansi partai garis tengah Biru dan Putih pimpinan Gantz, memperoleh 33 dari 120 kursi dalam pemilu 17 September, sementara partai sayap kanan Netanyahu, Likud, memenangkan 31 kursi.
Meskipun Gantz memimpin tipis, tidak ada yang mendapat mayoritas. (ps/ii)