Pada 3 Mei 2023 lalu, aktivis antivaksin AS dan pengacara lingkungan Robert F. Kennedy Jr. mengklaim perang Rusia terhadap Ukraina "diprovokasi" oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan "NeoCons" Amerika. Pada pertengahan April, Kennedy mengumumkan pencalonannya pada pemilu presiden AS 2024.
Dalam sebuah cuitan di Twitter yang mendapatkan lebih dari 5 juta view dan ratusan ribu like dan retweet 24 jam setelah dipublikasi, Kennedy mengklaim AS mengerahkan Pertahanan Rudal Balistik Aegis di Ukraina. Pada 4 Mei, Twitter menambahkan label "Readers' context" atau konteks untuk pembaca di cuitan itu untuk menjelaskan bahwa cuitan itu tidak akurat.
Kennedy menulis:
"Karena ditekan oleh NeoCons di Gedung Putih yang dipimpin Biden, dan elemen fasis yang penuh kekerasan di dalam pemerintahan Ukraina, Zelensky mengintegrasikan tentaranya ke dalam NATO dan mengizinkan AS untuk menempatkan peluncur rudal Aegis yang punya kemampuan nuklir di sepanjang 1.200 mil perbatasan Ukraina dengan Rusia.
Pernyataan ini salah.
Amerika Serikat tidak punya dan tidak pernah punya sistem Pertahanan Rudal Balistik Aegis (sistem Aegis BMD), di wilayah Ukraina; mereka dikerahkan di Turki, Jerman, Spanyol, Rumania dan Polandia.
Aegis BMD adalah program pertahanan rudal global Amerika yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS. Program ini dirancang untuk melindungi diri dari serangan rudal balistik jarak pendek dan menengah. Program ini adalah bagian dari sistem pertahanan rudal nasional AS dan sistem pertahanan rudal NATO Eropa.
Pada 17 September 2009, Presiden saat itu, Barack Obama menyetujui European Phased Adaptive Approach, EPAA, atau Pendekatan Adaptif Bertahap Eropa di mana Amerika Serikat akan membangun sistem pertahanan rudal baru berdasarkan Aegis BMD di negara-negara Eropa Timur NATO.
Menurut lembar fakta Gedung Putih pada 2009: "Mulai sekitar 2011, arsitektur pertahanan rudal ini akan menunjukkan pengerahan pencegat rudal laut dan darat yang semakin canggih, terutama versi lebih canggih Standard Missile-3 atau SM-3, dan berbagai sensor di Eropa untuk mempertahankan diri terhadap ancaman rudal balistik yang semakin meningkat dari Iran."
Sebagai bagian dari EPAA yang dirancang Obama, empat negara NATO mengerahkan elemen Aegis BMD.
Turki mengerahkan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), radar di Kyurechik setelah pemerintah Turki setuju pada bulan November 2010 untuk memasang sistem radar peringatan dini ini di kawasannya. Pemasangan sistem ini rampung pada Januari 2012.
Pada April 2012, NATO memasang dan dengan sukses menguji coba pusat komando BMD di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman.
Pada 12 Mei 206, Badan Pertahanan Rudal AS mengumumkan markas Aegis Ashore di Deveselu, Rumania mulai beroperasi.
Polandia akan menjadi markas Aegis Ashore di pangkalan militer Redzikowo pada akhir 2023. Pada 14 Maret 2023, The First News, media yang bermarkas di Warsawa, melaporkan bahwa pembangunan Sistem Pertahanan Rudal Aegis Ashore di Redzikowo di Polandia utara telah selesai dan akan beroperasi pada 2023.
Spanyol juga menampung empat kapal Aegis berkemampuan multi misi BMD di pangkalan laut Rota setelah menandatangani perjanjian dengan AS pada Oktober 2011 untuk menampung kapal perang antirudal AS di pesisirnya sebagai bagian dari EPAA, "memperkuat rencana yang dipimpin AS untuk untuk mengerahkan sistem pertahanan rudal NATO di Eropa."
Pada April 2023, sistem pertahanan udara buatan Amerika, Patriot, yang tidak terkait dengan Aegis BMD tiba di Ukraina. Associated Press melaporkan pada 19 April bahwa Patriot akan memberikan "perisai baru untuk menangkis serangan udara Rusia yang telah menghancurkan kota-kota dan infrastruktur sipil," untuk Ukraina.