Peluncuran wahana antariksa SpaceX ditunda setelah roket pendorongnya terjatuh dan terbakar saat mendarat pada Rabu (28/8).
Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) menghentikan penggunaan roket Falcon 9 milik perusahaan tersebut dan memerintahkan penyelidikan menyusul kecelakaan dini hari di lepas pantai Florida. Tidak ada korban luka atau kerusakan umum yang dilaporkan.
Masih terlalu dini untuk mengetahui seberapa besar dampaknya terhadap penerbangan awak SpaceX yang akan datang, baik untuk penerbangan pribadi maupun untuk Badan Penerbangan dan Antariksa AS (National Aeronautics and Space Administration/NASA). Penerbangan sewaan seorang miliarder ditunda beberapa jam sebelumnya karena ramalan cuaca buruk.
Roket tersebut diluncurkan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral dan membawa 21 satelit internet Starlink ke orbit. Namun booster atau pendorong roket tahap pertama jatuh terbakar hingga menimbulkan bola api beberapa saat setelah mendarat di platform laut. Insiden itu adalah kecelakaan pertama dalam beberapa tahun. Peluncuran itu adalah ke-23 kalinya booster khusus ini diluncurkan, yang merupakan rekor daur ulang bagi SpaceX.
FAA mengatakan mereka harus menyetujui temuan kecelakaan SpaceX dan tindakan perbaikannya sebelum perusahaan tersebut dapat melanjutkan peluncuran Falcon 9. Peluncuran dari California yang akan membawa lebih banyak satelit Starlink segera dibatalkan setelah kecelakaan tersebut.
Jon Edwards dari SpaceX, wakil presiden, mengatakan perusahaan sedang bekerja “secepatnya” untuk memahami apa yang salah.
“Kehilangan sebuah roket pendorong selalu menyedihkan. Masing-masing dari mereka memiliki sejarah dan karakter yang unik. Untungnya hal ini tidak sering terjadi,” tulis Edwards di X.
Selain penerbangan luar angkasa pribadi yang menunggu lepas landas dari Kennedy Space Center Florida, SpaceX juga akan meluncurkan sepasang astronaut untuk NASA pada akhir bulan depan. Dua kursi akan disediakan untuk dua astronaut yang diluncurkan pada Juni dengan kapsul Starliner baru Boeing, yang dianggap tidak aman oleh NASA untuk kepulangan mereka. [ft/rs]