Tautan-tautan Akses

Rouhani Dukung Satu-satunya Reformis Yang Calonkan Diri Jadi Presiden Iran


Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri rapat kabinet terakhirnya di ibu kota Teheran, 1 Agustus 2021. (Foto:Kepresidenan Iran / AFP)
Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri rapat kabinet terakhirnya di ibu kota Teheran, 1 Agustus 2021. (Foto:Kepresidenan Iran / AFP)

Mantan Presiden Iran Hassan Rouhani, Rabu (26/6) mendukung kandidat reformis Masoud Pezeshkian, dua hari menjelang pemilihan presiden yang diselenggarakan lebih awal untuk menggantikan mendiang Ebrahim Raisi.

Rouhani, seorang politisi moderat, mengatakan Pezeshkian, satu-satunya reformis dalam pemilu, dapat “menghilangkan bayang-bayang sanksi” yang telah memukul perekonomian Iran sejak runtuhnya perjanjian nuklir penting.

“Pada hari Jumat, kita harus memilih seseorang yang bertekad menghilangkan bayang-bayang sanksi dari rakyat Iran,” kata Rouhani dalam pesan video yang diterbitkan oleh harian reformis Shargh, memuji “kejujuran” dan “kesetiaan” Pezeshkian.

Penyelenggaraan Pemilu ini dimajukan setelah kematian Raisi dalam kecelakaan helikopter bulan lalu.

Rouhani, yang pemerintahannya telah merundingkan perjanjian nuklir tahun 2015 dengan Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya, mengatakan, Pezeshkian tampaknya "bertekad menghidupkan kembali" perjanjian yang gagal setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018, dan menerapkan kembali sanksi-sanksi yang keras.

Foto selebaran yang disediakan oleh Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) ini menunjukkan calon presiden Masoud Pezeshkian dalam acara debat di studio televisi Negara Iran di Teheran, 17 Juni 2024. (MORTEZA FAKHRINEJAD / IRIB / AFP)
Foto selebaran yang disediakan oleh Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) ini menunjukkan calon presiden Masoud Pezeshkian dalam acara debat di studio televisi Negara Iran di Teheran, 17 Juni 2024. (MORTEZA FAKHRINEJAD / IRIB / AFP)

Sejak itu, upaya diplomatik terhenti untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut, yang bertujuan mengekang aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Pezeshkian, 69, adalah seorang ahli bedah jantung yang vokal dan telah mewakili kota Tabriz di wilayah barat laut di parlemen sejak tahun 2008. Dia merupakan salah satu kandidat utama dalam pemilihan presiden dengan enam kandidat bersama ketua parlemen konservatif Mohammad Bagher Ghalibaf dan mantan perunding nuklir ultrakonservatif Saeed Jalili.

Beberapa tokoh reformis, termasuk mantan presiden Mohammad Khatami dan mantan menteri luar negeri Mohammad Javad Zarif, mendukung pencalonan Pezeshkian.

Pada hari Selasa, Khatami mengatakan pemungutan suara yang akan datang adalah “kesempatan” untuk “perubahan”, dan Pezeshkian adalah pemimpin yang “benar, mencari keadilan, antikorupsi dan meritokratis”.

Kandidat lain yang mencalonkan diri termasuk walikota konservatif Teheran Alireza Zakani, ulama Mostafa Pourmohammadi, dan wakil presiden petahana Amirhossein Ghazizadeh-Hashemi, yang juga menjabat ketua Yayasan Martir. [ab/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG