Berpidato dalam Majelis Umum PBB di New York hari Selasa, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan kembali sikap negaranya yang sudah lama, bahwa Iran mempunyai hak untuk menjalankan program nuklir untuk tujuan damai, termasuk pengolahan uranium.
Ia menambahkan bahwa senjata nuklir dan senjata penghancur massal tidak mempunyai tempat dalam doktrin Iran, dan bahwa sanksi-sanksi internasional telah merugikan ekonomi Iran dan rakyat Iran.
Pidato Rouhani itu menandai penampilan pertamanya di panggung dunia. Pemilihannya bulan Juni tampaknya telah mendorong usaha diplomatik baru dari rejim yang berkuasa di Iran.
Ia mengatakan kepada CNN “lingkungan sedang berubah” karena rakyat Iran menginginkan era baru hubungan dengan dunia. Ia juga mengatakan ia membawa “perdamaian dan persahabatan dari rakyat Iran kepada rakyat Amerika.”
Sebelumnya hari itu, Presiden Amerika Barack Obama memberitahu Majelis Umum bahwa ia mengarahkan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry untuk mengusahakan dicapainya kesepakatan diplomatik mengenai program nuklir Iran. Obama mengatakan dia yakin "jalur diplomatik harus diuji."
Ia menambahkan bahwa senjata nuklir dan senjata penghancur massal tidak mempunyai tempat dalam doktrin Iran, dan bahwa sanksi-sanksi internasional telah merugikan ekonomi Iran dan rakyat Iran.
Pidato Rouhani itu menandai penampilan pertamanya di panggung dunia. Pemilihannya bulan Juni tampaknya telah mendorong usaha diplomatik baru dari rejim yang berkuasa di Iran.
Ia mengatakan kepada CNN “lingkungan sedang berubah” karena rakyat Iran menginginkan era baru hubungan dengan dunia. Ia juga mengatakan ia membawa “perdamaian dan persahabatan dari rakyat Iran kepada rakyat Amerika.”
Sebelumnya hari itu, Presiden Amerika Barack Obama memberitahu Majelis Umum bahwa ia mengarahkan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry untuk mengusahakan dicapainya kesepakatan diplomatik mengenai program nuklir Iran. Obama mengatakan dia yakin "jalur diplomatik harus diuji."