Tautan-tautan Akses

Rusia akan Kirim Pesawat Ruang Angkasa Baru untuk Jemput Awaknya di Stasiun Antariksa


Peluncuran roket Soyuz MS-22, yang membawa dua kosmonaut Rusia dan satu astronaut NASA ke stasiun luar angkasa internasional, berlangsung di Kazakhstan, pada 21 September 2022. (Foto: NASA/Bill Ingalls)
Peluncuran roket Soyuz MS-22, yang membawa dua kosmonaut Rusia dan satu astronaut NASA ke stasiun luar angkasa internasional, berlangsung di Kazakhstan, pada 21 September 2022. (Foto: NASA/Bill Ingalls)

Rusia, pada Rabu (11/1), mengatakan bahwa mereka akan mengirim pesawat luar angkasa yang kosong ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada bulan depan untuk menjemput tiga astronautnya. Kendaraan yang semula dijadwalkan membawa ketiga astronaut tersebut kembali ke ke bumi rusak akibat serangan meteorit kecil.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengumumkan hal tersebut setelah memeriksa kelayakan terbang kapsul kru Soyuz MS-22 di stasiun antariksa. Kapsul itu mengalami kebocoran cairan pendingin radiator pada Desember.

Pejabat Roscosmos dan NASA mengatakan pada konferensi pers bersama bahwa pesawat antariksa tanpa awak Soyuz MS-23 akan dikirim ke stasiun tersebut pada 20 Februari untuk menjemput kosmonaut Rusia, Dmitry Petelin dan Sergei Prokopyev, serta astronaut NASA, Frank Rubio, kembali ke Bumi.

"Kami tidak menyebutnya Soyuz penyelamat," kata Joel Montalbano, manajer program stasiun antariksa di Johnson Space Center NASA di Houston. "Saya menyebutnya Soyuz pengganti.

"Saat ini, para kru berada dalam kondisi yang aman di stasiun luar angkasa," tambahnya.

Pada September, MS-22 mengangkut Petelin, Prokopyev dan Rubio ke stasiun antariksa. Mereka dijadwalkan pulang dengan pesawat yang sama pada pertengahan Maret mendatang.

Namun, kapsul tersebut mulai mengalami kebocoran pada sistem pendinginnya pada 14 Desember setelah terkena sesuatu yang pihak berwenang luar langkasa Amerika Serikat dan Rusia gambarkan sebagai mikrometeorit.

"Semuanya mengarah kepada mikrometeorit (sebagai penyebab kebocoran tersebut)," ujar Montalbano.

Sergei Krikalev, direktur eksekutif program penerbangan manusia ke luar angkasa di Roscosmos, mengatakan "teori saat ini menunjukkan bahwa kerusakan (pada kapsul MS-22) disebabkan oleh partikel kecil yang berdiameter 1 milimeter." [ka/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG