Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan mengawasi parade pada hari Senin (9/5) di Moskow dan berpidato yang akan dicermati mengingat serangan militernya yang sedang berlangsung di negara tetangga, Ukraina.
Acara pada Senin (9/5) ini adalah untuk memperingati kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Putin telah menggolongkan serangan terhadap Ukraina sebagai operasi untuk “mendenazikan” negara itu, sementara Ukraina dan sekutu-sekutunya menyatakan Putin melancarkan perang yang tidak dapat dibenarkan dan perang yang tanpa alasan.
Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, mengatakan dalam acara televisi CNN “State of the Union” pada Minggu (8/5) bahwa Rusia tidak memiliki “apapun untuk dirayakan” dengan invasinya ke Ukraina dan hanya “berhasil dalam mengucilkan dirinya sendiri” di komunitas dunia.
Sementara pasukan Rusia memusatkan serangan terhadap daerah Donbas di bagian timur Ukraina, sebuah ledakan bom Rusia menghancurkan hingga rata sebuah sekolah di Provinsi Luhansk.
“Sebagai akibat serangan Rusia terhadap Bilohorivka di wilayah Luhansk, sekitar 60 orang tewas, warga sipil, yang bersembunyi di sekolah, berlindung dari penembakan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video Minggu malam.
Gubernur Luhansk Serhiy Haidai menulis dalam aplikasi pesan Telegram bahwa 300 orang diselamatkan dari lokasi tersebut.
Lawatan Kejutan
Sehari setelah memasuki Ukraina untuk bertemu Ibu Negara Olena Zelenska dan mengunjungi murid-murid sekolah, Ibu Negara AS Jill Biden dijadwalkan bertemu pada Senin (9/5) dengan Presiden Slovakia Zuzana Caputova di Bratislava.
Gedung Putih menyatakan Biden akan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Slovakia bagi pengungsi Ukraina. PBB menyatakan lebih dari 5,8 juta warga Ukraina telah melarikan diri dari negara mereka sejak serangan Rusia dimulai pada akhir Februari, dengan hampir 400 ribu di antaranya menuju Slovakia.
PM Kanada Justin Trudeau pada Minggu (8/5) mengunjungi Kyiv untuk bertemu dengan Zelenskyy dan kemudian membuka kembali kedutaan besar Kanada di ibu kota yang terkepung itu.
Para diplomat senior AS, termasuk penjabat duta besar Kristina Kvien, juga kembali ke Kyiv sementara AS bersiap untuk membuka kembali kedutaannya dalam waktu dekat di sana.
Janji G-7
Pada Minggu (8/5) Zelenskyy bertemu secara virtual dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin kelompok G-7 lainnya dari Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Jepang dan Jerman, yang bersama-sama memimpin beberapa ekonomi terbesar dunia. Kelompok itu telah menjanjikan miliaran dolar bantuan militer untuk Ukraina.
Setelah itu, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin “telah gagal dalam target militer awalnya untuk mendominasi Ukraina – tetapi ia berhasil dalam membuat Rusia terkucil di dunia.” [uh/ab]