Para pejabat pemerintah Rusia dan anggota parlemen negara itu membantah laporan-laporan yang mengatakan Rusia telah menempatkan tim pasukan khusus dan sejumlah pesawat tidak berawak di sebuah pangkalan militer Mesir dekat perbatasan Libya.
Bantahan-bantahan itu muncul menyusul sejumlah laporan yang mengatakan adanya kegiatan militer Rusia dekat kota Sidi Baranni, yang terletak di pantai Laut Tengah. Sidi Baranni terletak 100 kilometer dari perbatasan Mesir dengan Libya.
Laporan-laporan yang mengutip pejabat Amerika mengatakan, kehadiran pasukan Rusia itu mungkin bagian dari usaha Rusia mendukung komandan militer pemberontak Libya, Khalifa Haftar.
Haftar dan Laskar Nasional Libya pimpinannya mendukung pemerintahan di Libya timur yang tidak mau bergabung dengan pemerintah di Tripoli yang didukung dunia internasional.
Kantor berita Rusia Ria Novosti mengutip Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, dia telah membaca laporan-laporan itu, tapi dia belum melihat laporan dari sumber-sumber yang lain.
Juru bicara Kremlin Dmitri Peskov mengatakan, “kami tidak punya informasi seperti itu.”
Anggota parlemen Rusia urusan hubungan internasional, Vladimir Dzhabarov menyebut laporan-laporan itu “berita palsu” yang tidak perlu diperhatikan.
Wakil Kepala Komisi Pertahanan dalam DPR, Andrei Krasov mengatakan, laporan-laporan itu adalah aksi penyesatan informasi yang disengaja, dan ditujukan untuk meningkatkan ketegangan internasional.
Surat kabar Inggris The Guardian hari Selasa (14/3) mengutip sumber-sumber keamanan Mesir yang mengukuhkan adanya 22 orang pasukan keamanan Rusia di Mesir. Rusia juga menggunakan pangkalan Mesir lainnya permulaan bulan lalu, kata sumber-sumber yang sama. [isa]