Tokoh oposisi utama Rusia, Alexei Navalny, telah dibebaskan setelah ditahan 15 hari karena membagi-bagikan selebaran di kereta api bawah tanah atau subway.
Navalny bebas hari Jumat (6/3), setelah menjalani hukuman yang dijatuhkan oleh sebuah pengadilan Moskow, yang mendapatinya bersalah melanggar undang-undang, sewaktu berkampanye di subway bagi sebuah rapat oposisi.
Sebuah pengadilan menolak permohonannya agar dibebaskan lebih cepat untuk menghadiri pemakaman pada hari Selasa, pengeritik Kremlin Boris Nemtsov yang terbunuh.
Desember lalu, Navalny dinyatakan bersalah telah melakukan penipuan dan diganjar tiga setengah tahun hukuman percobaan, serta diperintahkan untuk tetap berada dalam status tahanan rumah sampai proses permohonan bandingnya selesai.
Sejak itu, dia telah melanggar status tahanan rumahnya berulang kali. Saudara laki-laki Navalny dikenakan hukuman penjara atas vonis yang dipandang banyak kalangan sebagai tindakan pembalasan oleh Kremlin.
Navalny hari Selasa (3/3) mengatakan ia yakin Nemtsov dibunuh oleh anggota-anggota keamanan negara atau “organisasi pro-pemerintah” yang bertindak atas perintah pemimpin politik di negara itu – termasuk Presiden Putin.
Putin menyebut pembunuhan itu sebagai “provokasi” dan bertekad akan menangkap siapa yang bertanggungjawab. Putin dilaporkan mengawasi langsung penyelidikan itu.Belum ada tersangka yang ditangkap, meski telah ditawarkan hadiah tiga juta rubel atau sekitar 50 ribu dolar bagi siapa pun yang memiliki informasi terkait kasus pembunuhan Nemtsov itu.