Tautan-tautan Akses

Rusia Berencana Naikkan Pajak Guna Biayai Perang Ukraina 


Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers di Tashkent, Uzbekistan, pada 28 Mei 2024. (Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers di Tashkent, Uzbekistan, pada 28 Mei 2024. (Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via Reuters)

Rusia berencana menaikkan pajak bagi mereka yang berpendapatan tinggi dan sektor bisnis, ungkap Kementerian Keuangan Rusia pada Selasa (28/5), seiring dengan kebutuhan negara itu untuk mencari pendapatan tambahan untuk membiayai serangan militernya ke Ukraina.

Belanja pemerintah telah melebihi pendapatan hingga puluhan miliar dolar, sejak Rusia mengirimkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Kondisi tersebut mendorong negara itu ke kondisi defisit anggaran tahunan yang jarang terjadi.

Turunnya penjualan energi yang menguntungkan ke Eropa, ditambah dengan peningkatan besar pengeluaran militer telah memaksa Rusia untuk menggunakan dana kekayaan negara dan meminjam dana dari bank-bank milik pemerintah, untuk menutup kekurangan dalam dua tahun terakhir.

Kementerian keuangan pada Selasa mengajukan ambang batas pajak yang lebih tinggi bagi mereka yang berpendapatan tinggi dan kenaikan pajak perusahaan menjadi 25 persen dari 20 persen.

Kenaikan pajak itu akan meningkatkan pendapatan sekitar 2,6 triliun Rubel atau US$29 miliar dalam setahun, menurut laporan kantor berita Interfax, mengutip perhitungan kementerian keuangan.

“Perubahan ini bertujuan membangun sistem pajak yang adil dan berimbang,” Menteri Keuangan Anton Siluanov mengatakan dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan bahwa tambahan dana akan mendukung “kemakmuran ekonomi” Rusia.

Proposal tersebut menjauhkan Rusia dari kebijakan tarif pajak penghasilan tetap yang merupakan landasan kebijakan ekonomi domestik Presiden Vladimir Putin, selama dua dekade pertamanya berkuasa.

Sistem tersebut, yang diterapkan sejak 2001, menetapkan pajak pendapatan 13 persen dan dipuji karena meningkatkan pendapatan negara, memberantas penghindaran pajak dan membatasi pasar gelap yang berkembang pesat.

Pada 2021, pemerintah mulai meningkatkan pajak pada angka 15 persen bagi pendapatan tahunan di atas 5 juta rubel atau $56 ribu, dalam perubahan besar pertama pajak pendapatan mereka.

Di bawah proposal yang diumumkan pada Selasa, batas pendapatan bagi besaran pajak 15 persen akan dipotong ke 2,4 juta rubel atau $27 ribu, dan tiga besaran yang lebih tinggi, yaitu 18 persen, 20 persen dan 22 persen, akan dikenakan pada pendapatan yang lebih tinggi pula.

Tentara yang bertempur di Ukraina diberikan pengecualian, kata kementerian keuangan. Mereka menambahkan, bahwa perubahan tersebut akan disetujui parlemen pada tahun ini dan akan berlaku pada 2025. [ns/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG