Seorang juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin Kamis (11/5) mengatakan bahwa pertemuan antara Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Presiden Amerika Donald Trump “luar biasa positif.”
Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia memiliki optimisme dengan kehati-hatian mengenai prospek perbaikan hubungan dengan Amerika Serikat, tetapi ia juga mengatakan bahwa masih banyak tugas yang harus dilakukan.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Trump menerima Lavrov untuk melakukan pembicaraan Gedung Putih yang sebagian besar berfokus pada situasi di Suriah.
Duduk bersisian dengan mantan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger di Oval Office, Trump mengemukakan sedikit rincian mengenai diskusinya dengan diplomat Rusia itu.
“Menurut saya apa yang terjadi sekarang sangatlah positif. Kita akan menghentikan pembunuhan dan kematian,” jelasnya.
Berbicara kepada wartawan di Kedutaan Besar Rusia di Washington DC, setelah pertemuan di Gedung Putih itu, Menteri Lavrov memberikan keterangan secara lebih spesifik.
"Pertama-tama, kami membahas kerjasama kedua negara di arena internasional. Ternyata, meskipun ada berbagai kesulitan yang kita semua ketahui, kedua negara dapat dan seyogyanya bersama-sama mengupayakan penyelesaian atas isu-isu internasional yang paling urgen. Kami membahas Suriah secara sangat terinci dalam konteks gagasan-gagasan yang telah diajukan terkait pembentukan area-area de-eskalasi. Kami saling memahami mengenai fakta bahwa itu seyogyanya menjadi langkah pertama yang akan menjurus pada penghentian kekerasan di seluruh wilayah Suriah,” papar Lavrov.
Kunjungan Lavrov itu menandai pertemuan di tingkat paling tinggi yang dilakukan oleh Trump dengan seorang pejabat Moskow sejak ia mulai menjabat.
Pertemuan ini berlangsung sebulan setelah presiden mengatakan hubungan Washington dan Moskow mungkin berada pada titik terendah.
Lavrov menepis tuduhan adanya kolusi antara Rusia dan kampanye kepresidenan Donald Trump, dan mengatakan para politisi menyebabkan kerusakan pada sistem politik Amerika dan bahwa tuduhan-tuduhan seperti itu mempermalukan Amerika.
Para pejabat Amerika dan Rusia mengatakan sekarang ini sedang berlangsung pembicaraan mengenai kemungkinan pertemuan antara Trump dan Presiden Vladimir Putin di sela-sela KTT G-20 di Jerman pada bulan Juli. [uh/as]