Malcolm Nance sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi saat Amerika Serikat sedang melakukan penghitungan suara pada malam pemilihan presiden 8 November.
Sebagai pejabat kontra-terorisme dan intelijen yang berpengalaman 33 tahun, Nance mengatakan, dia punya banyak bukti Rusia sedang berusaha untuk mengganggu pemilihan Amerika untuk memenangkan kandidat Donald Trump dan mengalahkan Hillary Clinton.
Nance mengatakan, sejumlah perusahaan swasta telah melacak serangan di dunia maya yang mencuri email dari Partai Demokrat ke sumbernya, yakni peretas-peretas negara Rusia, jejak-jejak tangan mereka secara jelas telah diidentifikasi.
Katanya, jejak-jejak Rusia yang sama juga ditemukan pada peretasan pembangkit listrik di Ukraina dan parlemen Jerman. Nance menguraikan bukti-bukti yang dimilikinya dalam sebuah buku yang baru diterbitkan berjudul The Plot to Hack America atau Persekongkolan untuk Meretas Amerika. [jm]