Rusia menjanjikan tindakan pembalasan terhadap Amerika Serikat pada Senin (24/6) ketika memanggil Duta Besar AS Lynne Tracy ke Kementerian Luar Negeri dan menyalahkan AS atas serangan yang dilakukan Ukraina terhadap wilayah Krimea yang diduduki Rusia.
Rusia mengklaim serangan itu dilakukan dengan rudal yang dipasok AS.
“Langkah-langkah pembalasan pasti akan menyusul,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia. Namun pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut.
Rusia mengatakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat atau ATACMS yang dipasok AS digunakan dalam serangan yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 150 lainnya itu.
John Bass, penjabat wakil menteri luar negeri untuk urusan politik, mengatakan kepada VOA bahwa dia tidak mengetahui jumlah korban tewas dalam serangan tersebut, namun dia mengatakan ada perbedaan besar dalam cara Ukraina dan Rusia melakukan serangan mereka.
Dia mengatakan Ukraina berupaya meminimalkan korban sipil, sementara serangan Rusia sudah brutal sejak awal.
Pekan lalu, AS memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS di wilayah Rusia, namun hanya untuk pertahanan diri. Negara-negara Barat enggan membiarkan Ukraina menggunakan senjata mereka di Rusia karena mereka tidak ingin memprovokasi Rusia dan meningkatkan konflik.
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, sebuah langkah yang ditolak sebagian besar dunia internasional. Namun Rusia tetap menganggap Krimea sebagai bagian dari Rusia. [lt/jm]
Forum