Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin (24/4) mengatakan bahwa meskipun masih ada perselisihan pendapat mengenai program untuk memasok amunisi yang sangat diperlukan Ukraina, ia yakin negara-negara anggota akan merampungkan rincian yang tersisa.
Borrell mengatakan kepada wartawan di Luksemburg sewaktu ia tiba untuk mengadakan pertemuan dengan para menteri luar negeri Uni Eropa bahwa ia yakin “semua orang akan mengerti kita berada dalam situasi darurat yang ekstrem.”
Ia kemudian mencuit setelah Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba berpidato dalam pertemuan itu melalui video bahwa cara terbaik untuk menghentikan perang adalah agar Rusia menghentikan pertempuran dan mundur dari wilayah Ukraina.
“Sebelum itu, kita akan terus memastikan Ukraina memiliki kemampuan untuk membela diri dari agresi Rusia,” kata Borrell.
Kuleba mengungkapkan perasaan frustrasinya pekan lalu karena kesepakatan yang dicapai para anggota Uni Eropa bulan lalu untuk bersama-sama membeli amunisi untuk Ukraina dan untuk meningkatkan produksi amunisi Eropa belum dilaksanakan.
Serangan Krimea
Seorang pejabat Rusia melaporkan tentang serangan pesawat nirawak (drone) terhadap pelabuhan Sevastopol di Krimea pada Senin (24/4) pagi.
Gubernur Sevastopol yang diangkat Rusia, Mikhail Razvozhaev, mengatakan di media sosial bahwa pasukan Rusia menghancurkan sebuah drone permukaan, sedangkan drone kedua meledak.
Razvozhaev mengatakan tidak ada laporan mengenai kerusakan akibat serangan tersebut.
Belum ada konfirmasi langsung mengenai serangan dari militer Ukraina.
Serangan drone pada Oktober lalu terhadap armada Rusia di Laut Hitam dituduh dilakukan oleh Ukraina.
Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea dalam langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Inggris pada Senin (24/4) mengatakan bahwa pihak berwenang di daerah-daerah Ukraina yang diduduki Rusia “hampir pasti memaksa penduduk untuk menerima paspor Federasi Rusia.”
Dalam penilaian hariannya, kementerian Inggris itu mengatakan penduduk Kherson, daerah lain yang diklaim telah dianeksasi oleh Rusia, diancam dengan deportasi dan penyitaan properti mereka jika mereka tidak menerima paspor Rusia selambatnya 1 Juni.
“Rusia kemungkinan besar mempercepat integrasi wilayah pendudukan di Ukraina ke dalam birokrasi Federasi Rusia untuk membantu menggambarkan bahwa invasi itu berhasil, khususnya menjelang pemilihan presiden tahun 2024,” kata kementerian Inggris itu.
Pertempuran di Bakhmut
Rusia dan Ukraina pada Minggu saling mengklaim Kota Bakhmut.
Moskow mengatakan pasukannya telah merebut dua daerah lagi di bagian barat kota yang hampir hancur itu, tetapi tidak memberikan rinciannya.
Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 14 bulan silam, menganggap direbutnya kota Bakhmut sebagai jalur menuju gerak maju lainnya di Ukraina Timur.
Akan tetapi Kolonel Jenderal Ukraina Oleksandr Syrskyi mengunggah di aplikasi pesan Telegram foto-fotonya dan pasukannya di garis depan dan mengatakan, “Kami menyerang musuh, sering kali tak terduga, dan terus menguasai jalur-jalur strategis.”
Baik kantor berita Associated Press maupun Reuters tidak dapat memverifikasi laporan dari medan tempur. [uh/lt]
Forum