Tautan-tautan Akses

Rusia Lancarkan Serangan Baru ke Bagian Timur Ukraina


Sejumlah warga tampak menyiapkan makanan di luar gedung apartemen di Luhansk, Ukraina, di tengah berlanjutnya serangan Rusia di wilayah tersebut, pada 26 Maret 2022. (Foto: Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via Reuters)
Sejumlah warga tampak menyiapkan makanan di luar gedung apartemen di Luhansk, Ukraina, di tengah berlanjutnya serangan Rusia di wilayah tersebut, pada 26 Maret 2022. (Foto: Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via Reuters)

Pejabat lokal di Luhanks, Ukraina, pada Minggu (10/4), melaporkan bahwa pasukan Rusia telah menembaki sebuah sekolah dan bangunan tempat tinggal di kota yang terletak di bagian timur Ukraina itu. Pejabat lokal setempat menyerukan penduduk untuk melarikan diri dari wilayah itu “sebelum terlambat.”

Gubernur Luhanks Serihy Haidai mengatakan tiga gedung apartemen di Severodonetsk terbakar dan dua warga lanjut usia harus dievakuasi, tetapi tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Secara terpisah, Gubernur Dnipro Valentyn Reznichenko, yang terletak di tenggara Ukraina, mengatakan pasukan Rusia menyerang sasaran di seluruh wilayah itu, melukai satu orang.

Sejumlah pejabat dan badan pengelola kereta api Ukraina telah mengumumkan rute evakuasi baru, tetapi menyampaikan kekhawatiran tentang potensi serangan rudal Rusia, sebagaimana yang terjadi di stasiun kereta api Kramatorsk pada Jumat (8/4) lalu, di mana terdapat serangan yang menewaskan 52 orang. Serangan itu dikhawatirkan akan meredupkan niat warga Ukraina yang mencoba melarikan diri dari wilayah itu dengan kereta api.

Inggris Janjikan Bantuan Baru

Serangan Rusia yang terus berlanjut di bagian timur Ukraina sangat kontras dengan apa yang terjadi di ibu kota Kyiv. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Sabtu (9/4) lalu, berjalan di jalan-jalan yang baru-baru ini dikuasai atau berada di bawah serangan konstan pasukan Rusia, sebelum penarikan pasukan negara Beruang Merah itu untuk memusatkan serangan di wilayah timur Donbas.

Johnson mengatakan Inggris akan mengirim 120 kendaraan lapis baja dan rudal anti-kapal baru ke Ukraina, bagian dari dukungan militer berkelanjutan Barat pada Ukraina, tetapi tidak mengirim pasukan untuk berperang bersama pasukan Ukraina.

Zelenskyy masih menilai Barat tidak melakukan cukup banyak hal untuk membantu Ukraina, tetapi Penasehat Keamanan Nasional Amerika Jake Sullivan membela apa yang telah dilakukan Amerika. “Kecepatan, skala dan jangkauan bantuan untuk membantu tentara Ukraina ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Sullivan dalam acara “State of the Union” di stasiun televisi CNN pada Minggu (10/4). Ia mengatakan Amerika “bersama dunia akan terus membantu Ukraina.”

Lebih 5.600 Kasus Kejahatan Perang Rusia Diajukan ke Pengadilan

Jaksa terkemuka di Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu, Ukraina telah membuka 5.600 kasus kejahatan perang. Ia menyebut serangan rudal di stasiun kereta api di Kramatorsk, sebuah kota di wilayah Donetsk, “benar-benar... sebuah kejahatan perang.”

Setelah melihat kehancuran di kota Bucha, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan “jika ini bukan kejahatan perang, lalu apa yang disebut kejahatan perang? Tetapi saya seorang dokter medis terlatih, para ahli hukum harus menyelidiki hal ini dengan hati-hati.”

Para pejabat Rusia menyebut pembunuhan di kota Bucha itu sebagai “pemalsuan yang mengerikan.”

Invasi Rusia telah memaksa lebih dari 10 juta warga meninggalkan rumah mereka di Ukraina, dan membunuh serta melukai ribuan orang. [em/jm]

XS
SM
MD
LG