Kantor kejaksaan Rusia, Selasa (25/7), menyatakan saluran TV independen Dozhd adalah organisasi yang tidak diinginkan. Ini melanjutkan tindakan keras negara terhadap media berita dan kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Rusia.
Penunjukan itu melarang Dozhd beroperasi di Rusia. Jurnalis, staf, dan donornya kemungkinan dituntut pidana.
Dozhd, yang sering mengkritik Kremlin, menutup operasinya di Rusia segera setelah dimulainya konflik Ukraina. Pertama, mereka pindah ke Latvia, kemudian ke Belanda. Kantor kejaksaan mengatakan Dozhd telah menyebarkan materi ekstremis dan mendiskreditkan otoritas.
Saluran itu sering menyinggung pihak berwenang dengan liputannya tentang oposisi politik Rusia dan kritikus Kremlin. Saluran itu dicabut dari sistem TV kabel Rusia pada 2014 setelah melakukan jajak pendapat kontroversial, apakah Uni Soviet seharusnya menyerah ketika Leningrad dikepung dalam Perang Dunia II demi menyelamatkan nyawa warga sipil. TV itu kemudian menayangkan program-programnya secara daring bagi pelanggan dan melalui YouTube.
Rusia dalam beberapa tahun ini menarget orang dan organisasi yang kritis terhadap Kremlin, mencap mereka sebagai "agen asing" dan menyatakan sebagian dari mereka "tidak diinginkan" berdasar undang-undang 2015. Menjadi anggota dalam organisasi yang "tidak diinginkan" dianggap sebagai tindak pidana.
Outlet berita independen paling populer di Rusia, Meduza, dinyatakan tidak diinginkan tahun ini, seperti halnya surat kabar Novaya Gazeta edisi Eropa, yang editornya adalah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Otoritas Rusia juga memberi label tersebut kepada World Wide Fund for Nature, World Wildlife Fund, Greenpeace, dan Wild Salmon Center yang berbasis di Amerika Serikat. [ka/jm]
Forum