Sebuah pengadilan di Moskow telah memutuskan bahwa situs-situs di Internet harus menghapus rekaman video pertunjukan kelompok band Pussy Riot, yang memprotes Presiden Vladimir Putin.
Pengadilan memutuskan hari Kamis bahwa video yang direkam di Katedral Kristus Juru Selamat itu terlalu ekstrem, dan memerintahkan ditutupnya akses ke video itu.
Dua anggota band perempuan itu menjalani hukuman penjara dua tahun atas tuduhan melakukan kekacauan dan menyulut kebencian agama. Satu anggota lainnya dikenai hukuman percobaan.
Para pengecam Putin menyebut peradilan terhadap Pussy Riot itu berlatar belakang politik yang bertujuan untuk menindas pembangkang. Namun protes band Pussy Riot bulan Februari di katedral utama Moskow tersebut telah membuat berang banyak umat Kristen Ortodoks. Belum dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan mulai diberlakukannya larangan tersebut.
Pengadilan menyusun daftar situs-situs yang memuat klip video itu dan menyatakan situs-situs tersebut akan diblokir jika tidak menghapus video itu.
Pengadilan memutuskan hari Kamis bahwa video yang direkam di Katedral Kristus Juru Selamat itu terlalu ekstrem, dan memerintahkan ditutupnya akses ke video itu.
Dua anggota band perempuan itu menjalani hukuman penjara dua tahun atas tuduhan melakukan kekacauan dan menyulut kebencian agama. Satu anggota lainnya dikenai hukuman percobaan.
Para pengecam Putin menyebut peradilan terhadap Pussy Riot itu berlatar belakang politik yang bertujuan untuk menindas pembangkang. Namun protes band Pussy Riot bulan Februari di katedral utama Moskow tersebut telah membuat berang banyak umat Kristen Ortodoks. Belum dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan mulai diberlakukannya larangan tersebut.
Pengadilan menyusun daftar situs-situs yang memuat klip video itu dan menyatakan situs-situs tersebut akan diblokir jika tidak menghapus video itu.