Dewan Federasi menyetujui kendali yang lebih ketat terhadap blog dan situs Rusia yang mendapatkan kunjungan lebih dari 3.000 setiap harinya, di bawah peraturan yang menurut pemerintah diperlukan untuk merumuskan definisi blogger dalam hukum Rusia.
Pihak oposisi mengatakan undang-undang tersebut akan memudahkan Putin membungkam suara oposisi yang jarang mendapatkan tempat di saluran televisi yang sebagian besar diatur oleh negara atau pro Putin, dan memilih menggunakan internet untuk mengatur demo melawan mantan mata-mata KGB tersebut.
“Peraturan baru ini membatasi pertukaran informasi, membatasi pendapat, baik dalam bentuk tulisan, suara ataupun video. Mereka ingin membatasi semua karena kejayaan mereka hampir berakhir,” kata Anton Nosik, blogger ternama Rusia dan ahli media online, pada Reuters.
“China lebih liberal daripada apa yang ingin dicapai oleh Rusia,” ujarnya, menggambarkan bahwa langkah yang diambil pemerintah tidak konstitusional.
Kelompok Reporters Without Borders (RWB) mengatakan undang-undang tersebut adalah cara untuk meningkatkan kendali terhadap isi media online.
Majelis rendah negara, Duma, telah mempersiapkan undang-undang tersebut dan sekarang hanya membutuhkan tandatangan Putin untuk bisa segera diterapkan. Kedua majelis tersebut didominasi oleh Partai Rusia Bersatu yang setia kepada presiden.
Peraturan terbaru tersebut mengharuskan blogger populer untuk mendaftarkan blog mereka dengan menggunakan nama asli kepada lembaga otoritas komunikasi Rusia dan harus mematuhi peraturan seperti layaknya media massa.
Kremlin membantah tuduhan sensor atau tekanan terhadap media dan mengatakan rakyat Rusia berhak mengutarakan pendapat mereka dan menyelenggarakan demo.
PROYEK CIA
Tapi Putin mengatakan internet adalah proyek CIA dan parlemen menyetujui langkah-langkah yang mengharuskan situs media sosial mempunyai server di Rusia dan menyimpan informasi mengenai pengguna paling tidak selama enam bulan.
Dengan pengguna sebesar 61 juta, Rusia adalah pengguna internet dengan pertumbuhan terbesar di Eropa menurut laporan yang dikeluarkan oleh comScore pada tahun 2013, dan pihak oposisi menganggap blog sebagai salah satu platform yang populer yang tidak bisa dikendalikan oleh Kremlin.
Editor situs berita internet yang populer, Lenta.ru, dipecat tahun ini dan TV independen Dozhd tidak lagi siaran. Pemimpin VKontakte, Facebook versi Rusia, telah digulingkan dan meninggalkan negara tersebut.
Pemerintah juga memblokir akses untuk situs internet pengkritik Kremlin Alexei Navalny dan Garry Kasparov karena situs tersebut memuat konten yang mengundang aktivitas illegal.
Navalny adalah salah satu pemimpin demo anti-Putin pada tahun 2011-2012, dan demo tersebut diatur melalui situs media sosial dan blog. Navalny menggunakan blognya untuk mengungkap korupsi negara dan merongrong Partai Rusia Bersatu dalam sebuah kampanye yang membantu menjadikannya pemimpin oposisi.
Platform blog Rusia terkenal, LiveJournal, tampaknya menentang peraturan baru tersebut.
Satu hari setelah undang-undang blogging disetujui oleh majelis rendah, direktur LiveJournal Dmitry Pilipenko mengatakan situs tersebut tidak akan menampilkan jumlah pembaca sebuah blog kalau jumlahnya melebihi 2.500.
Pilipenko mengatakan hal tersebut merupakan kebetulan yang tidak disengaja tapi waktu pengumuman kebijakan tersebut terlihat sebagai sebuah usaha untuk melindungi pengguna LiveJournal. Keputusan tersebut menyusul keputusan serupa yang diambil oleh mesin pencari Rusia terbesar Yandex.
Langkah-langkah tersebut tidak akan menghentikan pengawas media untuk memonitor blogger populer karena pengawas media bisa mendapatkan informasi statistik pembaca secara independen, kata ketua Roscomnadzor, Alexander Zharov.
“Langkah LiveJournal dan Yandex untuk menyembunyikan statistik blog hanya keputusan emosional,” media lokal mengutip kata-kata Zharov.
Pihak oposisi mengatakan undang-undang tersebut akan memudahkan Putin membungkam suara oposisi yang jarang mendapatkan tempat di saluran televisi yang sebagian besar diatur oleh negara atau pro Putin, dan memilih menggunakan internet untuk mengatur demo melawan mantan mata-mata KGB tersebut.
“Peraturan baru ini membatasi pertukaran informasi, membatasi pendapat, baik dalam bentuk tulisan, suara ataupun video. Mereka ingin membatasi semua karena kejayaan mereka hampir berakhir,” kata Anton Nosik, blogger ternama Rusia dan ahli media online, pada Reuters.
“China lebih liberal daripada apa yang ingin dicapai oleh Rusia,” ujarnya, menggambarkan bahwa langkah yang diambil pemerintah tidak konstitusional.
Kelompok Reporters Without Borders (RWB) mengatakan undang-undang tersebut adalah cara untuk meningkatkan kendali terhadap isi media online.
Majelis rendah negara, Duma, telah mempersiapkan undang-undang tersebut dan sekarang hanya membutuhkan tandatangan Putin untuk bisa segera diterapkan. Kedua majelis tersebut didominasi oleh Partai Rusia Bersatu yang setia kepada presiden.
Peraturan terbaru tersebut mengharuskan blogger populer untuk mendaftarkan blog mereka dengan menggunakan nama asli kepada lembaga otoritas komunikasi Rusia dan harus mematuhi peraturan seperti layaknya media massa.
Kremlin membantah tuduhan sensor atau tekanan terhadap media dan mengatakan rakyat Rusia berhak mengutarakan pendapat mereka dan menyelenggarakan demo.
PROYEK CIA
Tapi Putin mengatakan internet adalah proyek CIA dan parlemen menyetujui langkah-langkah yang mengharuskan situs media sosial mempunyai server di Rusia dan menyimpan informasi mengenai pengguna paling tidak selama enam bulan.
Dengan pengguna sebesar 61 juta, Rusia adalah pengguna internet dengan pertumbuhan terbesar di Eropa menurut laporan yang dikeluarkan oleh comScore pada tahun 2013, dan pihak oposisi menganggap blog sebagai salah satu platform yang populer yang tidak bisa dikendalikan oleh Kremlin.
Editor situs berita internet yang populer, Lenta.ru, dipecat tahun ini dan TV independen Dozhd tidak lagi siaran. Pemimpin VKontakte, Facebook versi Rusia, telah digulingkan dan meninggalkan negara tersebut.
Pemerintah juga memblokir akses untuk situs internet pengkritik Kremlin Alexei Navalny dan Garry Kasparov karena situs tersebut memuat konten yang mengundang aktivitas illegal.
Navalny adalah salah satu pemimpin demo anti-Putin pada tahun 2011-2012, dan demo tersebut diatur melalui situs media sosial dan blog. Navalny menggunakan blognya untuk mengungkap korupsi negara dan merongrong Partai Rusia Bersatu dalam sebuah kampanye yang membantu menjadikannya pemimpin oposisi.
Platform blog Rusia terkenal, LiveJournal, tampaknya menentang peraturan baru tersebut.
Satu hari setelah undang-undang blogging disetujui oleh majelis rendah, direktur LiveJournal Dmitry Pilipenko mengatakan situs tersebut tidak akan menampilkan jumlah pembaca sebuah blog kalau jumlahnya melebihi 2.500.
Pilipenko mengatakan hal tersebut merupakan kebetulan yang tidak disengaja tapi waktu pengumuman kebijakan tersebut terlihat sebagai sebuah usaha untuk melindungi pengguna LiveJournal. Keputusan tersebut menyusul keputusan serupa yang diambil oleh mesin pencari Rusia terbesar Yandex.
Langkah-langkah tersebut tidak akan menghentikan pengawas media untuk memonitor blogger populer karena pengawas media bisa mendapatkan informasi statistik pembaca secara independen, kata ketua Roscomnadzor, Alexander Zharov.
“Langkah LiveJournal dan Yandex untuk menyembunyikan statistik blog hanya keputusan emosional,” media lokal mengutip kata-kata Zharov.