Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis (30/6) mengumumkan penarikan pasukannya dari Pulau Ular, Ukraina.
Rusia telah menggunakan pulau di Laut Hitam dekat kota pelabuhan Odesa itu sebagai tempat pendaratan setelah merebutnya pada tahap awal perang yang dillancarkan pada akhir Februari.
Pengumuman hari Kamis itu disampaikan setelah serangan oleh pasukan Ukraina terhadap posisi Rusia di pulau itu.
Rusia mengatakan langkah yang dilakukannya itu merupakan “isyarat niat baik” dan menunjukkan bahwa Rusia tidak menghalangi upaya PBB membangun koridor untuk mengekspor produk biji-bijian Ukraina.
Andriy Yermak, kepala kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy, membenarkan penarikan pasukan Rusia dari pulau itu. “Tidak ada lagi pasukan Rusia di Pulau Ular. Angkatan Bersenjata kami melakukan pekerjaan dengan baik,” kata Yermak dalam sebuah cuitan di Twitter.
Juga hari Kamis, Inggris mengumumkan bantuan $ 1 miliar untuk Ukraina. Kantor Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan uang itu akan digunakan untuk sistem pertahanan udara, kendaraan udara tanpa awak (drone), dan berbagai peralatan vital untuk pasukan Ukraina.
“Ini merupakan langkah pertama yang memungkinkan Ukraina untuk meningkatkan pertahanan mereka yang berani melawan invasi ilegal Rusia, menjadi meningkatkan operasi ofensif terhadap pasukan darat Rusia untuk memulihkan kedaulatan Ukraina,” kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia berterima kasih atas bantuan keamanan itu, dan menyebut Inggris sebagai “teman sejati dan mitra strategis.”
“Kami menghargai dukungan kepemimpinan yang konsisten untuk Ukraina dalam upaya melawan agresi Rusia,” cuit Zelenskyy di Twitter. [lt/ab]
Forum