Menteri Luar Negeri Rusia memperingatkan Kurdi Suriah bahwa bergantung pada dukungan AS “tidak akan ada manfaatnya bagi mereka.”
Sergey Lavrov, Selasa (26/11) menuduh Kurdi Suriah gagal mematuhi perjanjian antara Rusia dan Turki yang menghentikan ofensif Turki terhadap Suriah.
Ia mengatakan Kurdi berupaya untuk tetap bersekutu dengan AS, dan menghindari terlibat dialog dengan pemerintah Suriah.
AS dan pasukan pimpinan Kurdi berjuang melawan ISIS selama bertahun-tahun. Dukungan Washington memungkinkan Kurdi mendirikan pemerintah yang independen di Suriah Timur.
Tetapi pasukan Amerika ditarik keluar dari sebagian besar wilayah di negara itu pada bulan Oktober, memuluskan jalan bagi ofensif Turki terhadap Kurdi. Rusia, dengan dukungan pemerintah Suriah, membantu memperantarai gencatan senjata.
Lavrov mengesampingkan klaim Kurdi mengenai pelanggaran gencatan senjata oleh Turki. [uh/ab]