Pasukan Rusia pada Jumat (4/3) pagi menembaki pembangkit nuklir terbesar di Eropa dalam pertempuran untuk menguasai kota Zaporizhzhia, yang merupakan kota penghasil energi yang penting. Pertempuran tersebut menyebabkan pembangkit listrik di area kota tersebut terbakar.
Juru bicara pembangkit energi Andriy Tuz mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa peluru langsung jatuh ke pembangkit Zaporizhzhia dan lalu membakar salah satu dari enam reaktor yang berada di fasilitas tersebut.
Reaktor itu tidak beroperasi karena sedang direnovasi namun terdapat bahan bakar nuklir di dalamnya, Tuz menambahkan.
Para petugas pemadam kebakaran tidak bisa mendekati kobaran api karena mereka ditembak, ujar Tuz lebih lanjut.
Kepada Associated Press, seorang pejabat pemerintah mengatakan tingkat radiasi yang tinggi terdeteksi di dekat lokasi pembangkit tersebut, yang menyediakan sekitar 25 persen dari total daya listrik bagi seluruh wilayah Ukraina.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena informasi itu belum dirilis ke publik.
Tuz dan walikota Enerhodar Dmytro Orlov mendesak penghentian pertempuran untuk memadamkan api di area tersebut. [mg/rs]
