Rusia melancarkan gabungan serangan rudal dan pesawat nirawak ke ibu kota Ukraina, Kyiv, semalam. Serangan itu memaksa penduduk berlindung di stasiun metro dan sirene serangan udara berbunyi selama berjam-jam.
Serhii Popko, kepala administrasi militer Kota Kyiv, mengatakan pasukan Ukraina menghancurkan beberapa rudal jelajah dan balistik serta belasan drone.
Sekitar 96 “alat serangan udara yang berbeda terdeteksi” oleh angkatan udara, termasuk rudal anti-pesawat, rudal bersayap dari pengebom strategis, rudal strategis Iskander-M dan drone Shahed, kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook pada pada Rabu (13/11).
Para pejabat mengatakan seorang pria berusia 48 tahun terluka akibat tertimpa puing-puing pesawat tak berawak yang jatuh di Brovary, pinggiran Kyiv. Layanan darurat menyebarkan gambar petugas pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api di satu lokasi.
Serangan pesawat tak berawak terpisah di wilayah Kherson menewaskan seorang perempuan berusia 52 tahun, kata para pejabat.
Ledakan terdengar di Kyiv setelah angkatan udara mengumumkan pemberlakuan siaga serangan udara di negara itu.
“Putin sedang melancarkan serangan rudal ke Kyiv saat ini,” kata kepala staf presiden, Andriy Yermak, di platform media sosial Telegram, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Serangan itu terjadi setelah juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa pasukan Korea Utara mulai berperang bersama Rusia.
“Lebih dari 10.000 tentara DPRK (Korea Utara) telah dikirim ke Rusia bagian timur, dan sebagian besar dari mereka telah pindah ke Oblast Kursk di bagian barat, tempat mereka mulai terlibat dalam operasi tempur dengan pasukan Rusia,” kata juru bicara Vedant Patel kepada wartawan dalam konferensi pers di Washington, Selasa (12/11).
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara Menteri Pertahanan Ukraine Rustem Umerov “untuk membahas dinamika medan perang dan memberikan informasi terkini mengenai bantuan keamanan AS” untuk negara Eropa Timur, menurut sekretaris pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder.
Ryder mengatakan, "Austin menegaskan kembali komitmen Presiden [Joe] Biden untuk meningkatkan bantuan keamanan ke Ukraina." [ft/es]
Informasi dari The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse digunakan dalam laporan ini.