Beberapa drone bermuatan bahan peledak menghantam ibu kota Ukraina pada jam-jam sibuk Senin (17/10) pagi, sepekan setelah serangan rudal Rusia membuyarkan suatu masa yang relatif tenang di Kyiv.
Para pejabat Ukraina mengatakan drone itu adalah drone Shahed buatan Iran, yang digunakan Rusia untuk melancarkan serangan kamikaze, di mana drone itu sengaja ditabrakkan ke sebuah target.
“Sepanjang malam dan pagi, musuh meneror penduduk sipil,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy di aplikasi Telegram. “Drone kamikaze dan rudal menyerang seluruh Ukraina. Musuh dapat menyerang kota-kota kita, tetapi itu tidak akan dapat menghancurkan kita.”
Wali Kota Kyiv Vitali Klichko mengatakan daerah-daerah yang diserang di antaranya adalah distrik bagian tengah, Shevchenko. Ini daerah yang sama yang dihantam rudal Rusia pekan lalu sebagai bagian dari serangan udara yang meluas di berbagai penjuru negara itu.
Klichko mengatakan serangan hari Senin menewaskan sedikitnya satu orang, serta merusak beberapa gedung apartemen dan menyulut kebakaran di sebuah bangunan nonhunian. Ia mengatakan para petugas penyelamat mengeluarkan 18 orang dari reruntuhan gedung apartemen dan dua lainnya masih terperangkap.
Andrii Yermak, kepala kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan Ukraina memerlukan lebih banyak lagi sistem pertahanan udara sesegera mungkin. “Lebih banyak senjata untuk mempertahankan angkasa dan menghancurkan musuh,” cuit Yermak.
Kedutaan AS di Kyiv menyebut serangan-serangan hari Senin terhadap warga sipil itu “nekad dan tercela.”
“Kami mengagumi kekuatan dan ketangguhan rakyat Ukraina. Kami akan mendukung Anda selama yang diperlukan,” cuit kedutaan.
Serangan-serangan pekan lalu membuyarkan situasi tenang yang relatif cukup lama di Kyiv. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan-serangan itu dan serangan di tempat-tempat lain merupakan pembalasan atas serangan terhadap sebuah jembatan penting yang menghubungkan Krimea dengan Rusia. [uh/ab]
Forum