Rusia hari Senin (20/10) menangguhkan impor sejumlah produk daging dari Uni Eropa, meluaskan pembatasan produk pangan dari Eropa dan Amerika yang diberlakukan Rusia awal tahun ini dalam menanggapi sanksi Barat atas tindakannya di Ukraina.
Lembaga pengawas pertanian federal Rusia, Rosselkhoznadzor, mengatakan "pembatasan sementara" itu akan mulai berlaku hari Selasa terhadap daging sapi dan jeroan babi dari Eropa; juga daging sapi, daging babi dan lemak ayam.
Badan itu mengatakan larangan diberlakukan karena "zat terlarang dan berbahaya" telah dideteksi dalam produk impor Eropa ini.
Sebelumnya hari Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam sanksi-sanksi yang diberlakukan terhadap Rusia yang mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina dan mendukung separatis di Ukraina timur.
Dalam kuliah umum di Moskow yang diselenggarakan partai yang berkuasa Rusia Bersatu, Lavrov mengatakan, fakta bahwa Uni Eropa menjatuhkan sanksi terbarunya terhadap Rusia setelah pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia menandatangani perjanjian gencatan senjata bulan lalu menunjukkan bahwa situasi di Ukraina digunakan, terutama oleh Amerika, untuk menjalankan kepemimpinannya "di seluruh Euro-Atlantik" dan "memojokkan Rusia."
Paling sedikit 3.500 orang telah terbunuh dalam konflik di Ukraina Timur sejak April lalu. Hari Senin, sebuah kelompok HAM internasional menyatakan, separatis dukungan Rusia dan pasukan-pasukan pro-Kyiv bertanggungjawab melakukan pembunuhan tanpa peradilan di Ukraina timur.