Rusia memperingati hari berkabung nasional yang diadakan selama dua hari, pasca serangan di sebuah gedung konser di pinggiran kota Moskow yang menewaskan sedikitnya 137 orang Sabtu lalu (23/3).
Acara-acara yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga budaya pada hari Minggu (24/3) dibatalkan. Sementara bendera diturunkan menjadi setengah tiang, dan seluruh acara hiburan televisi dan iklan dihentikan.
Aliran orang yang terus berdatangan ke tugu peringatan darurat di dekat gedung konser yang terbakar, menciptakan gundukan bunga yang sangat besar.
Pemandangan serupa juga terlihat di tugu peringatan darurat di berbagai kota di seluruh Rusia, ketika warga berbicara tentang kesedihan, keterkejutan, dan kesedihan yang mereka rasakan setelah serangan itu.
"Tak terbayangkan, bahkan mustahil untuk memikirkannya, menembak orang-orang seperti itu, warga sipil yang tak bersalah," kata seorang penduduk lokal di Yekaterinburg, yang tak mau disebutkan namanya.
Sementara itu, kerabat dan teman orang-orang yang masih hilang setelah serangan itu menunggu kabar dari orang yang mereka cintai.
Korban Tewas Terus Meningkat
Jumlah korban tewas terus meningkat saat tim penyelamat terus melakukan pencarian di gedung yang rusak dan menemukan sejumlah mayat. Sebagian keluarga juga masih belum mengetahui apakah kerabat mereka yang menghadiri acara konser, dan menjadi sasaran penembakan pada hari Jumat, itu (22/3) masih hidup atau tidak.
Departemen Kesehatan Moskow pada hari Minggu (24/3) mengatakan mereka telah mulai mengidentifikasi mayat-mayat korban tewas melalui tes DNA, yang akan membutuhkan waktu setidaknya dua minggu.
Dalam pidato Sabtu malam (23/3), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihak berwenang telah menangkap 11 tersangka penyerang dan menahan empat orang di antaranya. Dia mengatakan mereka ditangkap saat melarikan diri ke Ukraina.
Kyiv membantah keras keterlibatannya. Sementara sebuah kelompok afiliasi ISIS di Afghanistan telah mengaku bertanggung jawab. [em/ka]
Forum