Seorang pejabat militer Rusia mengatakan hari Kamis (29/12) tidak ada ledakan dalam pesawat yang jatuh hari Minggu ke Laut Hitam, yang menewaskan 92 orang di dalamnya.
Letnan Jenderal Sergei Bainetov, yang memimpin komisi militer yang menyelidiki kecelaakaan itu, mengatakan bahwa kesimpulan berdasarkan analisa rekaman data penerbangan pesawat itu belum menutup kemungkinan terorisme sebagai penyebabnya.
Para penyelidik juga meninjau kemungkinan bahan bakar yang buruk, kesalahan pilot atau kegagalan mekanis sebagai penyebab.
Pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Sochi ke Suriah, dan membawa para anggota paduan suara militer yang akan tampil dalam konser Tahun Baru bagi tentara Rusia di sebuah pangkalan dekat Latakia.
Menteri Perhubungan Maxim Sokolov mengatakan para petugas SAR dan penyelam telah menyelesaikan tahap utama pengangkatan puing-puing pesawat dari dalam air. Ia juga mengatakan sejauh ini, 19 jenazah dan lebih dari dua ratus bagian tubuh telah ditemukan.
Hari Rabu (28/12), Kementerian Pertahanan Rusia mengutuk majalah satiris Perancis “Charlie Hebdo” karena memuat karikatur yang berkelakar mengenai kecelakaan itu. Charlie Hebdo sudah paling sedikit dua kali menjadi sasaran serangan teroris, tahun 2011 dan tahun 2015, yang diduga terkait dengan gambar yang dimuatnya. [gp]