Fraksi Republik di Senat AS untuk kedua kalinya memblokir rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan membatasi jumlah migran yang diizinkan meminta suaka di perbatasan AS-Meksiko. RUU itu gagal dalam pemungutan suara dengan hasil 43-50 pada Kamis (23/5).
Pemimpin Mayoritas Senat AS, Chuck Schumer, kembali mengangkat RUU itu untuk menggarisbawahi penolakan Partai Republik terhadap RUU tersebut.
Proposal yang dirundingkan oleh sekelompok senator bipartisan itu, sudah ditolak oleh sebagian besar anggota Partai Republik pada Februari lalu, ketika digabungkan dengan paket bantuan luar negeri untuk Ukraina, Israel dan sekutu AS lainnya. Namun karena imigrasi dan keamanan perbatasan menjadi salah satu isu utama dalam pemilu tahun ini, Partai Demokrat tampaknya tengah mencari jawaban atas sejumlah serangan yang dilancarkan oleh Partai Republik, yang dipimpin oleh bakal calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, mengenai keamanan perbatasan.
“Bagi mereka yang telah bertahun-tahun mengatakan bahwa Kongres perlu bertindak mengenai isu perbatasan, RUU bipartisan ini adalah jawabannya, dan inilah saatnya untuk menunjukkan bahwa kita serius dalam memperbaiki masalah ini,” kata Schumer, seorang anggota Partai Demokrat dari New York, menjelang pemungutan suara.
Schumer berusaha mempertahankan mayoritas tipis di Senat dalam pemilu tahun ini dan melihat penolakan Partai Republik terhadap kesepakatan yang mereka rundingkan sebagai “hadiah” politik bagi Partai Demokrat.
Ketika proposal itu diajukan pada Februari, hasil pemungutan suara gagal meloloskan RUU tersebut, dengan hasil 49 banding 50, jauh di bawah 60 suara yang diperlukan untuk maju.
Bahkan penulis utama RUU tersebut, Senator James Lankford, seorang anggota Partai Republik dari Oklahoma, dan Kyrsten Sinema, seorang independen dari Arizona, tidak mendukung langkah Schumer. [ps/ka]
Forum