Dua bulan terakhir kehidupan pemimpin kelompok tentara bayaran, Wagner, Yevgeny Prighozin, diselimuti oleh misteri.
Ketika Prigozhin melakukan pemberontakan terhadap militer Rusia pada bulan Juni lalu, Presiden Vladimir Putin menyebut hal itu sebagai pengkhianatan dan berjanji akan menghukum dirinya.
Tetapi kemudian muncul persetujuan untuk tidak menghukumnya.
Dua bulan kemudian jet pribadi Prighozin jatuh dari langit dalam sebuah insiden yang mengundang banyak tanya.
Komite Penyelidikan Rusia, pada Minggu (27/8), mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 10 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. Komite tersebut mengonfirmasi Prighozin termasuk dalam penumpang yang tewas.
Kremlin membantah pihaknya merekayasa kecelakaan itu sebagai balasan atas pemberontakannya.
Dalam pernyataan mengenang Prigozhin, Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya menunjukkan bahwa tidak ada perselisihan yang terjadi antara ia dan sang mendiang. Ia menggambarkan pemimpin kelompok Wagner itu sebagai "pria bertalenta" yang ia telah kenal sejak lama dan sempat membuat "kesalahan besar" namun masih berhubungan dengan pemerintah.
Minggu-minggu terakhir kehidupan Prighozin dibayangi oleh sejumlah pertanyaan tentang apa yang telah Kremlin siapkan untuk dirinya.
Beberapa saat sebelum video yang menampilkan Prigozhin bergerak menuju wilayah Rostov-on-Don dalam aksi pemberontakan yang ia pimpin, pihak Kremlin mengumumkan sebuah kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakan tersebut. Prigozhin akan “mengasingkan diri ke Belarus,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, tanpa menjelaskan apakah hal tersebut berarti Prigozhin harus mengasingkan diri selamanya.
Di Rusia, aset utama bisnis Prigozhin — sebuah perusahaan media bernama Patriot — ditutup, dan banyak dari kantor berita yang dimiliki oleh perusahaan tersebut diblokir oleh pihak berwenang. Lini bisnis media Prigozhin mencakup “pabrik troll” yang menyebabkan dirinya didakwa di Amerika Serikat akibat ikut campur dalam pemilu presiden AS 2016.
Walaupun Kremlin telah menyangkal segala tuduhan yang menyebut pihaknya berada dibalik insiden pesawat jatuh yang membawa Prigozhin, kenyataannya menunjukkan bahwa dua bulan menjelang kematian pemimpin kelompok Wagner tersebut, banyak kejanggalan yang terjadi, ungkap analis politik Abbas Gallyamov.
Pemberontakan Wagner “menunjukkan kelemahan Putih kepada semua orang,” ujar Gallyamov, yang sempat bekerja sebagai penulis pidato untuk pemerintah Rusia. [jm/em/rs]
Forum