Tautan-tautan Akses

Saham AS Catat Rekor Baru Pada Penutupan Hari Senin


Seorang Spesialis bernama Stephen Naughton tampakmengamati pergerakan saham di Bursa Saham New York, pada 29 September 2021. (Foto: AP/Richard drew)
Seorang Spesialis bernama Stephen Naughton tampakmengamati pergerakan saham di Bursa Saham New York, pada 29 September 2021. (Foto: AP/Richard drew)

Indeks saham Wall Street mencatat rekor baru pada penutupan harian Senin (1/11) sore. Rekor tersebut memperpanjang gejolak saham menjelang pengumuman data ekonomi utama dan bank sentral pada minggu ini.

Dow Jones mencatat kenaikan sebesar 0,3 persen pada 35,913.84.

Sementara itu, saham S&P 500 naik sebesar 0,2 persen dan ditutup pada nilai 4,613.67. Sedangkan, Nasdaq melonjak sebesar 0,6 persen mencapai 15,595.91.

Pencapaian rekor ini terjadi di tengah para investor yang menyambut gembira laporan pendapatan perusahaan yang melampaui taksiran sebelumnya. Kenaikan jumlah pendapatan tersebut diantaranya diraih oleh Pfizer, Marriott International.

Kondisi ini sejalan dengan tren positif di mana laporan tenaga kerja di Amerika serikat pada bulan Oktober diproyeksikan akan mengalami kenaikan dalam jumlah perekrutan.

Para investor juga akan mengamati pertemuan Bank Sentral yang akan berlangsung selama dua hari. Pertemuan tersebut akan diakhiri dengan pengumuman pada Rabu (3/11) bahwa Bank Sentral akan mulai menarik stimulus moneter yang sebelumnya mereka berikan selama pandemi COVID-19.

“Ada perasaan lega bahwa pasar saham berhasil dengan baik melewati hasil pendapatan minggu lalu, yang memuat laporan-laporan dari perusahaan terbesar,” demikian kata analis Patrick O’Hare dari Briefing.com. Ia menambahkan, saham-saham dapat berkembang pesat karena "takut akan kehilangan kesempatan dalam mendapatkan keuntungan lebih lanjut.”

Laporan dari Institute for Supply Management menunjukkan terjadi perluasan berkesinambungan dalam industri manufaktur, meskipun pertumbuhan terhambat oleh masalah pasokan yang disebabkan oleh pandemi, termasuk juga masalah mengenai kesulitan tenaga kerja dan kekurangan bahan baku.

Para investor juga tengah memantau perdebatan di Kongres, dimana Senator Joe Manchin, yang berasal dari Partai Demokrat dari West Virginia, berusaha menghambat agenda belanja Presiden Biden yang ambisius.

Manchin mengecam Partai Demokrat di Kongres AS karena mengaitkan persetujuan RUU infrastruktur bipartisan dengan paket jaminan sosial Biden yang bernilai $1,75 triliun. [jm/my]

XS
SM
MD
LG