WATERTOWN, MASSACHUSETTS —
Polisi di Amerika meyakini telah menembak mati salah satu dari dua tersangka dalam pemboman Marathon Boston dan sedang mencari tersangka lain yang masih berkeliaran di pinggiran kota Boston, Watertown, ujar pihak berwenang Jumat (19/4).
Warga Watertown diminta polisi untuk mengunci rumah dan tidak membiarkan seorang pun masuk.
"Kami yakin ini teroris,” ujar Komisaris Polisi Boston Edward Davis. “Kami yakin pria ini datang ke sini untuk membunuh orang. Kami perlu menahannya.”
Sebelumnya, Davis menulis di Twitter: “Seorang tersangka tewas. Seorang lagi dalam pencarian. Bersenjata dan berbahaya. Tersangka bertopi putih masih dalam pencarian.”
Salah satu dari dua tersangka pemboman tertangkap kamera sedang menggunakan topi putih.
Polisi di Boston telah merilis sebuah foto baru dari pria tersebut yang mengenakan baju hangat berkerudung warna abu-abu yang juga menutupi kepalanya. Tersangka No. 1, juga dikenal sebagai tersangka “topi hitam” sudah ditangkap dan kemudian tewas.
Foto baru tersebut diambil di toko swalayan 7-Eleven di Cambridge, dekat Boston.
Media AS melaporkan tersangka adalah kakak beradik asal Chechnya.
Stasiun televisi NBC melaporkan kedua tersangka adalah kakak beradik asal Chechnya. Kantor berita Associated Press mengatakan mereka berasal dari wilayah Rusia di dekat Chechnya. Harian New York Times melaporkan pihak berwenang yakin kedua tersangka adalah orang Chechnya.
Media AS menyebut mereka tinggal secara legal di Amerika Serikat, dan bahwa tersangka yang masih buron adalah Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun.
Para pejabat mengatakan Tersangka Satu, yang mengenakan topi bisbol hitam dalam foto FBI, luka parah dalam baku tembak dengan polisi Kamis malam dan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Para tersangka itu melemparkan bahan peledak ke arah polisi ketika mereka mencoba melarikan diri.
Reporter VOA Carolyn Presutti yang berada dekat lokasi kejadian, menggambarkan operasi polisi berlangsung secara luas.
Pihak berwenang di Rumah Sakit Beth Israel mengatakan Tersangka Satu tiba di rumah sakit dalam keadaan terkena serangan jantung, dengan beberapa luka tembak dan bekas luka pecahan logam yang mungkin berasal dari ledakan bom.
Transportasi publik lokal dihentikan, semua sekolah dan universitas ditutup, bisnis menghentikan operasi, dan polisi meminta orang-orang di beberapa bagian Boston dan kawasan pinggirannya di sebelah Barat untuk tidak keluar rumah, Jumat. Kendaraan-kendaraan tidak diizinkan keluar masuk Watertown. Bis-bis mengevakuasi penduduk di kawasan itu.
Para pejabat mengatakan kedua pria tersangka dalam pemboman marathon hari Senin lalu juga dicurigai terlibat dalam aksi penembakan yang menewaskan seorang polisi kampus di Institut Teknologi Massachusetts Kamis malam, sebelum mencuri sebuah mobil dan melarikan diri ke Watertown. Pihak berwenang mengatakan para tersangka itu melemparkan peledak dari mobil itu ketika polisi memburu mereka.
(AP/Reuters)
Warga Watertown diminta polisi untuk mengunci rumah dan tidak membiarkan seorang pun masuk.
"Kami yakin ini teroris,” ujar Komisaris Polisi Boston Edward Davis. “Kami yakin pria ini datang ke sini untuk membunuh orang. Kami perlu menahannya.”
Sebelumnya, Davis menulis di Twitter: “Seorang tersangka tewas. Seorang lagi dalam pencarian. Bersenjata dan berbahaya. Tersangka bertopi putih masih dalam pencarian.”
Salah satu dari dua tersangka pemboman tertangkap kamera sedang menggunakan topi putih.
Polisi di Boston telah merilis sebuah foto baru dari pria tersebut yang mengenakan baju hangat berkerudung warna abu-abu yang juga menutupi kepalanya. Tersangka No. 1, juga dikenal sebagai tersangka “topi hitam” sudah ditangkap dan kemudian tewas.
Foto baru tersebut diambil di toko swalayan 7-Eleven di Cambridge, dekat Boston.
Media AS melaporkan tersangka adalah kakak beradik asal Chechnya.
Stasiun televisi NBC melaporkan kedua tersangka adalah kakak beradik asal Chechnya. Kantor berita Associated Press mengatakan mereka berasal dari wilayah Rusia di dekat Chechnya. Harian New York Times melaporkan pihak berwenang yakin kedua tersangka adalah orang Chechnya.
Media AS menyebut mereka tinggal secara legal di Amerika Serikat, dan bahwa tersangka yang masih buron adalah Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun.
Para pejabat mengatakan Tersangka Satu, yang mengenakan topi bisbol hitam dalam foto FBI, luka parah dalam baku tembak dengan polisi Kamis malam dan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Para tersangka itu melemparkan bahan peledak ke arah polisi ketika mereka mencoba melarikan diri.
Reporter VOA Carolyn Presutti yang berada dekat lokasi kejadian, menggambarkan operasi polisi berlangsung secara luas.
Pihak berwenang di Rumah Sakit Beth Israel mengatakan Tersangka Satu tiba di rumah sakit dalam keadaan terkena serangan jantung, dengan beberapa luka tembak dan bekas luka pecahan logam yang mungkin berasal dari ledakan bom.
Transportasi publik lokal dihentikan, semua sekolah dan universitas ditutup, bisnis menghentikan operasi, dan polisi meminta orang-orang di beberapa bagian Boston dan kawasan pinggirannya di sebelah Barat untuk tidak keluar rumah, Jumat. Kendaraan-kendaraan tidak diizinkan keluar masuk Watertown. Bis-bis mengevakuasi penduduk di kawasan itu.
Para pejabat mengatakan kedua pria tersangka dalam pemboman marathon hari Senin lalu juga dicurigai terlibat dalam aksi penembakan yang menewaskan seorang polisi kampus di Institut Teknologi Massachusetts Kamis malam, sebelum mencuri sebuah mobil dan melarikan diri ke Watertown. Pihak berwenang mengatakan para tersangka itu melemparkan peledak dari mobil itu ketika polisi memburu mereka.
(AP/Reuters)