Seorang pilot berusia 19 tahun, Zara Rutherford, pada Rabu (19/1), mendaratkan pesawatnya di sebuah landasan di dekat Frankfurt, Jerman, membuatnya semakin dekat untuk mencapai tujuan menjadi perempuan paling muda yang terbang keliling dunia seorang diri.
Rutherford, yang merupakan warga keturunan Inggris dan Belgia, mengatakan kepada wartawan bahwa ia ingin “tidur selama satu minggu” setelah keluar dari pesawat ultra ringan berkursi satu “Shark” di landasan Egelsbach, beberapa kilometer dari Frankfurt.
Apabila semuanya berjalan seperti yang direncanakan, Rutherford akan mendarat di Kortrijk, Belgia, pada Kamis (20/1). Ia memulai ekspedisi tersebut pada 18 Agustus 2021.
Perjalanan menempuh jarak 51.500 kilometer itu mencakup penyeberangan Samudera Atlantik, melalui Eslandia dan Greenland, dan kemudian ke New York City. Kemudian, pesawat mengarah turun ke sepanjang pesisir timur Amerika dan Karibia hingga ke Kolombia dan kemudian ke utara melalui Amerika Tengah dan pesisir barat Amerika ke Alaska, dan lalu bergerak melintasi Selat Bering ke Rusia, ke arah selatan menuju Korea Selatan, Indonesia, India, Timur Tengah dan kembali ke Eropa.
Perjalanan ini semakin penuh tantangan karena ia terbang tanpa bantuan instrumen penerbangan atau terbang di dalam kabin yang memiliki tekanan.
Cuaca, isu peralatan kecil dan masalah visa di Asia menyebabkan jadwalnya tertunda selama beberapa hari. Tetapi saat ini, Rutherford mengatakan ia bersyukur sudah hampir menyelesaikan misinya.
Ia mengatakan sasaran utamanya adalah memanfaatkan pengalamannya untuk mendorong perempuan muda lain untuk masuk dunia penerbangan atau melakukan studi sains, teknologi, dan matematik “serta bidang-bidang lain yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.”
Jika berhasil mendarat di Belgia seperti rencana semula pada Kamis (20/1), maka Rutherford telah memecahkan rekor yang dipegang oleh penerbang Amerika Shaesta Waiz yang berusia 30 tahun ketika dia memecahkan rekor penerbangan ini pada 2017. [jm/em]