Para anggota parlemen Iran membakar bendera Amerika, Rabu (9/5), menyusul keputusan Presiden AS, Donald Trump, Selasa, untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang dikenal sebagai JCPOA.
Presiden Iran, Hassan Rouhani menyatakan dalam pidatonya Selasa, Amerika memiliki riwayat tidak menghormati perjanjian. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kepada sekelompok mahasiswa, Rabu, secara umum, Amerika memusuhi keberadaan Iran, dan keluhan Washington tentang program rudal atau program energi nuklirnya "hanya alasan".
Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Amerika mengatakan pihaknya menentang program rudal balistik Iran atau program energi nuklirnya, tetapi ini hanya alasan dalam menentang keberadaan kita di Timur Tengah secara umum dan keberadaan Republik Islam kita.
Media Teluk melaporkan, sekutu utama Amerika di Teluk Arab, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain menyatakan dukungan pada keputusan Presiden Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Saudi, Adel Jubeir mencuit, "Kami mendukung dan menyambut baik penarikan Amerika dari kesepakatan nuklir Iran dan mendukung keputusan untuk memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran."
Tadi malam, pemberontak Houthis menembakkan beberapa rudal dari perbatasan Yaman ke ibukota Riyadh. Saluran TV Saudi al Arabia melaporkan, pertahanan udara Saudi menembak jatuh satu rudal dan yang satu lagi jatuh di wilayah yang tidak berpenghuni, tidak ada korban tewas.
Mesir, yang merupakan sekutu Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, meremehkan kecaman atas keputusan Trump itu, dan berharap perkembangan ini tidak akan mengakibatkan konflik bersenjata yang mengancam stabilitas atau keamanan kawasan.
Sementara itu, kantor berita Associated Press melaporkan, miliaran dolar transaksi perdaganga perusahaan-perusahaan besar, khususnya di Eropa, akan dibatalkan. Sejak kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, banyak perusahaan Eropa kembali berbisnis dengan Iran dan menandatangani berbagai kesepakatan perdagangan.
Di antara perusahaan AS, perusahaan pesawat Boeing telah menandatangani kontrak besar dengan Iran, dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan Selasa, lisensi penjualan pesawat yang sudah dikeluarkan untuk Boeing dan pesaing Eropanya, Airbus Group akan dicabut.
AS mengatakan, sanksi juga akan mengurangi tajam penjualan minyak oleh Iran, yang saat ini merupakan produsen minyak terbesar kelima di dunia. [ps/ds]