Arab Saudi dan Rusia perlu menyelesaikan perbedaan dalam rencana mereka untuk memangkas produksi minyak dunia besar-besaran. Pernyataan tersebut dikeluarkan seorang pejabat Rusia dan seorang pejabat OPEC, Kamis (9/4), beberapa jam sebelum dimulainya pembicaraan antara OPEC, Rusia dan beberapa negara lain dalam usaha mengendalikan harga minyak.
“Saya tidak yakin bagaimana Rusia dan Arab Saudi bisa menyelesaikan perselisihan pendapat mereka. Pembicaraan ini tampaknya akan berlangsung berkepanjangan,” kata pejabat Rusia, yang dirahasiakan namanya, kepada Associated Press.
Menurut pejabat Rusia tersebut, pemangkasan maksimum yang akan dilakukan Rusia, berdasarkan kesepakatan global menyangkut suplai minyak, adalah 2 juta barel per hari.
Arab Saudi, Rusia, dan negara-negara lain penghasil terbesar minyak di dunia saat ini terus berupaya mengerem laju penurunan harga minyak dunia.
Harga minyak dunia anjlok sekitar 50 persen tahun ini karena wabah virus corona yang membuat permintaan global terhadap minyak dunia menurun sekitar sepertiganya.
Kontraksi yang besar ini mengancam stabilitas negara-negara yang bergantung pada komoditas ini.
Pertemuan Kamis bertujuan untuk memangkas produksi minyak dunia sebesar 10 persen. Bila terealisasi, ini merupakan upaya pengurangan produksi terbesar sepanjang sejarah.
Sementara itu, Norwegia menyatakan kesiapannya untuk mengurangi produksi minyak negaranya apabila negara anggota OPEC lainnya juga bersedia. Norwegia tidak pernah mengikuti upaya pengurangan produksi minyak sejak 2002. [ab/uh]