Raja Saudi menangguhkan putusan akhir dan perintah pengadilan mengenai hak mengunjungi anak-anak bagi orang tua yang berpisah. Ini merupakan upaya terbaru untuk mengendalikan penyebaran virus corona di antara keluarga, sebut kantor berita pemerintah hari Rabu (8/4).
Saudi Press Agency menyatakan orang tua diberitahu mengenai perubahan itu melalui SMS, langkah terbaru kerajaan mengatasi peningkatan jumlah penularan baru sementara larangan keluar rumah selama hampir 24 jam berlaku secara nasional.
Arab Saudi memiliki 2.750 kasus virus terkonfirmasi, termasuk 41 kematian. Pekan ini, kerajaan itu memberlakukan larangan keluar rumah 24 jam di ibu kota, Riyadh, dan beberapa kota lainnya, termasuk Jeddah dan Mekkah. Kerajaan ini telah melarang perjalanan dari dan ke Riyadh, Mekkah, dan Madinah, menangguhkan sholat di masjid-masjid dan menutup tempat-tempat suci Islam bagi para peziarah untuk membendung penularan virus.
Raja Salman, Selasa (7/4) juga memerintahkan pembebasan sementara dari penjara orang-orang yang menjalani hukuman terkait utang swasta yang belum dilunasi, dan memerintahkan penangguhan semua putusan terkait kasus semacam itu. Pemerintah belum menyatakan berapa banyak tahanan yang akan terimbas hal tersebut.
Beberapa negara Timur Tengah untuk sementara membebaskan sejumlah terpidana nonkekerasan karena khawatir kondisi penjara dapat menyebabkan lonjakan penularan.
Sudan membebaskan lebih dari 200 tahanan di daerah Darfur, sebut kantor berita resmi SUNA Selasa malam. Mereka termasuk di antara lebih dari 4.200 tahanan yang menurut pemerintah transisi akan dibebaskan untuk menghentikan penyebaran virus. Sudan, yang mengumumkan serangkaian langkah, termasuk larangan keluar rumah malam hari secara nasional, telah melaporkan 14 kasus, termasuk dua kematian, akibat virus corona.
Media Saudi mengutip Menteir Kesehatan Tawfiq al-Rabiah hari Selasa yang memperingatkan bahwa antara 10 ribu dan 200 ribu orang dapat terjangkit virus corona di kerajaan itu dalam waktu beberapa pekan, berdasarkan empat kajian pakar yang berbeda-beda.
Ada 128 ribu kasus di sebagian besar wilayah Timur Tengah, dengan Iran sebagai negara yang paling terpukul di kawasan. Pada hari Rabu, pihak berwenang Iran menyatakan 121 orang yang terjangkit virus itu telah meninggal selama 24 jam terakhir, membuat jumlah mereka yang meninggal mencapai 3.993 dari 64.586 kasus terkonfirmasi. Iran menyatakan 29.812 pasien virus corona telah sembuh. [uh/ab]