Hama belalang kini menjadi ancaman nyata bagi tanaman panen di sebagian Afrika Timur. Sebagian wilayah Afrika diserang hama tersebut.
Serangga penghancur tanaman yang baru-baru ini meluluhlantakkan tanaman di Somalia dan Ethiopia, kini bermigrasi ke Kenya. Pihak berwenang kini berlomba menghancurkan hama ini sebelum menyerang tanaman dan membahayakan kelangkaan pangan.
Menteri Pertanian Kenya Mwangi Kiunjuri mengatakan, ‘’Hama pertama ini datang dari Somalia ke Kenya pada 2 Desember lalu. Hama lainnya datang dari Ethiopia.’’
Belalang gurun ini merupakan bagian dari jenis belalang yang membahayakan tanaman sehingga Badan Pangan dan Pertanian PBB FAO menyebut ‘’invasi belalang’’ di Tanduk Afrika ini sebagai ‘’situasi terburuk dalam 25 tahun ini.’’
‘’Kami menyadari bahwa invasi hama dan potensi meluasnya hama ini dengan cepat ke negara-negara lain menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap ketahanan pangan dan mata pencaharian di negara ini,” tambahnya.
Rasa putus asa membuat pihak berwenang di Kenya melakukan apapun untuk membasmi hama belalang ini, mulai dari menyemprotkan gas air mata hingga menembak belalang.
Kini pemerintah Kenya juga menyemprotkan pestisida dari pesawat. Tetapi menurut Mwangi, masih banyak hal yang harus dilakukan.
“Membasmi invasi belalang ini bukannya tanpa tantangan. Pertama, mereka adalah hama lintas perbatasan yang harus dilawan dengan strategi antar-kawasan. Sayangnya karena rasa tidak aman di beberapa negara tetangga kami, sulit membasmi dan mencegah migrasi hama belalang ini.”
FAO sebelumnya mengatakan Kenya berisiko rendah terkena hama belalang, tetapi kini mendapati bahwa sekitar 70 ribu hektar tanaman telah diserang hama itu Desember lalu. Sekitar 80 juta belalang gurun dapat menyerang tanaman dengan kecepatan 130 kilometer per jam, dengan cakupan seluas satu kilometer. (em/jm)
