Sedikitnya 11 perempuan tewas akibat terinjak-injak ketika sebuah kerusuhan terjadi di tengah-tengah ribuan warga Afghanistan yang sedang menunggu untuk mendapatkan visa ke Pakistan di sebuah stadion sepak bola di Provinsi Nangarhar.
Gubernur Nangarhar Attaullah Khogyani mengatakan, mereka yang tewas umumnya yang berusia lanjut. Ia juga mengungkapkan, 13 orang lainnya, umumnya perempuan, juga cedera dalam peristiwa itu.
Dalam sebuah insiden terpisah, sedikitnya 34 polisi Afghanistan tewas setelah disergap kelompok militan Taliban di wilayah utara Afghanistan.
Penyergapan tersebut merupakan serangan yang paling banyak menelan korban jiwa sejak Taliban dan pemerintah Afghanistan mulai mengadakan pembicaraan perdamaian yang sudah lama tertunda pada bulan lalu.
Pembicaraan itu sendiri merupakan bagian dari kesepakatan yang ditandatangani oleh AS ddan Taliban Februari lalu, dan dipandang banyak pihak sebagai peluang terbaik untuk mewujudkan perdamaian dan mengakhiri perang yang telah berlangsung puluhan tahun.
Belum ada komentar atau pengakuan bertanggung jawab dari Taliban, yang mengontrol kawasan di mana serangan terjadi.
Kedubes Pakistan di Kabul mengatakan telah mengeluarkan lebih dari 19 ribu visa dalam sepekan terakhir menyusul keputusan Islamabad memberlakukan kebijakan visa persahabatan dan membuka kembali perbatasannya September lalu setelah berbulan-bulan tutup.
Mengantisipasi lonjakan jumlah pelamar visa setelah delapan bulan tutup, Konsulat Pakistan di Nangarhar mengalihkan operasinya ke stadion sepakbola. [ab/ka]