Seorang pejabat Indonesia mengatakan, gempa bumi dan tsunami yang menerpa Sulawesi Tengah meninggalkan banyak korban sementara barisan penyelamat bergegas ke sana.
Daerah-daerah itu diguncang oleh gempa 7,5 SR hari Jumat dan sejumlah gempa susulan, satu diantaranya berkekuatan 6,7 SR. Sebelumnya gempa 6,1 SR di Sulawesi Tengah menewaskan beberapa orang, 10 cedera dan puluhan rumah rusak.
Kepala Dinas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati, mengatakan ombak Tsunami itu sampai setinggi 3 meter. Ia mengatakan peringatan bahaya Tsunami yang dipicu oleh gempa itu diberlakukan selama setengah jam saja, dan berakhir setelah tsunami berhenti.
Para pejabat badan penanggulangan bencana belum mengumumkan angka korban tetapi laporan dari tiga rumah sakit yang dilihat kantor berita Associated Press hari Sabtu (29/9) tercatat ada 18 orang yang tewas, sementara menurut keterangan rumah sakit setempat sedikitnya 30 orang tewas akibat gempa tersebut.
Subuh hari mengungkapkan kerusakan yang dialami kawasan pesisir Sulawesi Tengah di mana tsunami yang dipicu oleh gempa berkekuatan 7,5 hari Jumat (28/9) menerjang dua kota dan beberapa kawasan penduduk.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan di televisi banyak jatuh korban. Satu jembatan besar di kota Palu runtuh dan di kota itu berserak puing-puing.
Sementara itu, Presiden Jokowi telah memerintahkan Menkopolhumkam untuk mengkordinasikan tanggapan pemerintah terhadap gempa bumi dan tsunami yang menerpa Sulawesi Tengah.
Presiden juga mengatakan kepada wartawan di Solo hari Jumat bahwa ia sudah memerintahkan Panglima TNI melakukan upaya pencarian, penyelamatan dan evakuasi yang diperlukan.
Tsunami yang dipicu gempa berkekuatan 7,5 itu meluluh-lantakkan dua kota dan beberapa pemukiman penduduk di Sulawesi Tengah. (al)