Ratusan anggota tim SAR di Brazil, pada Senin (20/2), berupaya keras menemukan mereka yang bertahan dari banjir dan tanah longsor, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 36 orang di sepanjang wilayah pesisir negara bagian Sao Paulo, di selatan Brazil, pasca hujan lebat yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Situasi paling buruk terjadi di Kota Sao Sebastiao di mana sedikitnya 35 orang tewas. Sementara di Ubatuba, seorang gadis berusia 7 tahun dilaporkan tewas. Bencana tersebut terjadi di daerah yang terkenal dengan pantai-pantai indah yang diapit pegunungan. Sejumlah perayaan karnaval di banyak kota yang sedang berlangsung terpaksa dibatalkan.
Gubernur Tarcisio de Freitas mengatakan kepada jaringan televisi Globo, sedikitnya 40 orang lainnya hilang. Hampir 800 orang kehilangan tempat tinggal dan 1.730 orang terpaksa mengungsi, ungkap pemerintahan negara bagiannya dalam sebuah pernyataan.
Tayangan televisi menunjukkan rumah-rumah yang terendam banjir dan hanya menyisakan bagian atap saja.
Warga menggunakan perahu-perahu kecil untuk membawa barang dan orang ke tempat yang lebih tinggi.
Tim gabungan Angkatan Bersenjata Brazil membantu upaya pencarian dan penyelamatan di daerah-daerah yang belum dapat diakses akibat tanah longsor yang memutus jalan yang berkelok-kelok di dataran itu.
Presiden Brasil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva, pada Senin (20/2), mengunjungi wilayah tersebut. Ia mengamati dengan seksama kerusakan di Sao Sebastiao dari sebuah helikopter, dan kemudian bertemu dengan Gubernur de Freitas di teater Sao Sebastiao, tempat koordinasi operasi pencarian.
De Freitas mengumumkan keadaan darurat di kota-kota yang paling terpukul, termasuk Sao Sebastiao, Ubatuba, Ilhabela dan Bertioga; guna mempercepat alokasi dana untuk bantuan. De Freitas mengatakan sudah mengeluarkan anggaran untuk menangani bencana itu sebesar US$1,35 juta. [em/jm]
Forum