Kepolisian Bangladesh, Rabu (7/10), menyatakan, sedikitnya empat orang tewas setelah terjadi bentrokan kekerasan antara dua kelompok yang bermusuhan di sebuah kamp pengungsi Rohingya di Kutupalong, distrik Cox’ Bazar.
Dua puluh lainnya mengalami cedera setelah kedua kelompok itu saling melepaskan tembakan dan saling serang dengan senjata tajam, kata Rafiqul Islam, juru bicara kepolisian Bangladesh.
Ia mengatakan, keamanan diperketat menyusul bentrokan di kamp itu, di mana sekiar 700.0000 pengungsi Rohingya ditampung.
Islam mengungkapkan, sedikitnya tujuh pengungsi Rohingya, termasuk yang tewas pada Selasa, terbunuh dalam bentrokan kekerasan di Cox’s Bazar dalam beberapa hari terakhir.
Pihak berwenang Bangladesh, dan sejumlah pejabat intelijen, mengatakan, sejumlah pengungsi Rohingya diketahui terlibat dalam pembuatan narkoba, penyelundupan, perampokan dan pemerasan. Sebelumnya pada Selasa, dinas keamanan elit Bangladesh, Batalion Gerak Cepat, menangkap sembilan pengungsi atas dugaan terlibat dalam berbagai tindak kejahatan.
Media-media setempat melaporkan, bentrokan Selasa malam terjadi setelah salah satu kelompok menuding kelompok lainnya membantu dinas keamanan Bangladesh. Sejumlah relawan dari kelompok-kelompok HAM yang bertugas di sana mengakui bahwa memang ada sejumlah penjahat di antara para pengungsi.
Januari lalu empat tersangka penjahat tewas akibat bentrokan dengan polisi di kamp pengungsi itu. Maret tahun lalu, di kamp yang sama, tujuh penjahat lainnya tewas tertembak petugas keamanan. [ab/uh]