Berbicara hari Jumat (15/2) tentang pemboman menggunakan mobil di Kashmir India, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, “teroris dan pendukung mereka telah melakukan kesalahan besar dan akan membayarnya dengan harga yang mahal.”
Sedikitnya 41 tentara paramiliter tewas di Kashmir India, Kamis (14/2) ketika seorang pembom menabrakkan kendaraan yang sarat dengan bahan peledak ke konvoi aparat keamanan.
Serangan itu, yang memakan korban paling banyak yang menarget personel keamanan di Kashmir, terjadi ketika 70 kendaraan berkonvoi di jalan raya utama dekat ibu kota Kashmir, Srinagar.
Serangan itu telah meningkatkan ketegangan antara India dan musuh utamanya, Pakistan yang oleh New Delhi dituduh melindungi dan mendukung militan yang melakukan kekerasan di Kashmir.
Pakistan mengutuk serangan itu dan menganggapnya sebagai masalah serius serta meminta India untuk menyelidikinya sebelum menuduh Islamabad.
Jaish-e-Mohammad, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke kantor berita setempat, mengatakan seorang anggotanya yang direkrut dari daerah kejadian telah melakukan pemboman bunuh diri itu. [lt]