Banjir yang diakibatkan hujan lebat menewaskan sedikitnya 70 orang dan mencederai puluhan lainnya di wilayah utara dan timur Afghanistan, Rabu (26/8).
Juru Bicara Provinsi Parwan, Wahida Shahkar, mengatakan, jumlah korban kemungkinan meningkat mengingat tim-tim SAR masih berusaha menemukan orang-orang yang terkubur dalam reruntuhan rumah yang ambruk. Ia mengatakan, sedikitnya 66 sudah dipastikan tewas dan 90 lainnya cedera di provinsi tersebut.
Pihak berwenang di provinsi Maidan Wardak dan provinsi Nangarhar masing-masing melaporkan dua korban tewas dan puluhan lainnya cedera.
Kepala urusan rumah sakit provinsi Parwan, Abdul Qasim Sangin, mengatakan, beberapa anak termasuk di antara mereka yang tewas dan mengalami cedera serius.
Shahkar mengatakan, banjir yang diakibatkan hujan lebat pada malam sebelumnya itu menghancurkan banyak rumah. Ia menyerukan agar pemerintah segera mengirimkan bantuan dan menyediakan dukungan bagi tim-tim SAR yang berusaha menemukan para korban yang terkubur dalam lumpur.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dalam sebuah pernyataannya, memerintahkan agar bantuan dikirim ke Parwan dan sejumlah provinsi lain, sementara menyatakan turut berbela sungkawa kepada keluarga-keluarga korban.
Ahmad Tameem Azimi, Juru Bicara Kementerian Penanggulangan Bencana, mengatakan, banjir memblokir jalan-jalan besar di provinsi-provinsi di wilayah timur dan utara negara itu. “Selain berusaha menyelamatkan para korban, kami berusaha memulihkan lalu-lintas jalan,” katanya. Ia juga melaporkan, ratusan rumah hancur di provinsi-provinsi tersebut dan ribuan orang terpaksa mengungsi.
Musim panas sering mendatangkan hujan lebat di wilayah utara dan timur Afghanistan. Banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi itu menewaskan ratusan orang setiap tahunnya. [ab/uh]