Apakah Anda sudah pernah mendengar salah satu atau semua joke atau humor tentang Presiden Trump? Tahukah Anda jika jumlahnya mencapai 3.128 lelucon?
Sebuah pusat kajian yang mempelajari isi acara-acara komedi larut malam selama 26 tahun terakhir mengatakan dibandingkan tokoh-tokoh lain, humor politik tentang Donald Trump merajai tahun 2017.
Menurut studi Center for Media & Public Affairs di Universitas George Mason yang dirilis, Jumat (9/11), humor tentang Trump mengalahkan rekor tahun sebelumnya, yang juga tentang dirinya ketika ia menjadi calon presiden tahun 2016, yaitu 1.816 lelucon. Sebelumnya rekor itu dipegang oleh mantan presiden Bill Clinton pada tahun 1998, tahun ketika ia dilanda skandal Monica Lewinsky, dengan 1.717 lelucon.
“Trump membuat Bill Clinton terlihat tidak ada apa-apanya ketika menyangkut humor politik,” ujar Robert Lichter, Kepala Center for Media & Public Affairs di Universitas George Mason. Badan itu mengkaji humor yang disampaikan dalam pembukaan acara komedi yang dibawakan oleh Stephen Colbert, Jimmy Fallon, Jimmy Kimmel dan Trevor Noah sepanjang tahun 2017 lalu.
Secara keseluruhan ada 6.337 humor politik dalam berbagai monolog acara komedi itu, dan Trump menjadi subyek di hampir separuh monolog itu.
Sebelumnya humor tentang presiden menjadi santapan utama acara-acara komedi larut malam, tetapi para pembawa acara itu biasanya hanya menyampaikan satu dua lelucon tentang presiden dan kemudian beralih ke berita lain, ujar Bill Carter, penulis “The Late Shift” tentang pertunjukkan komedi di televisi. Tetapi hal itu sekarang berubah, tambahnya.
“Penulis acara-acara komedi tampaknya memiliki banyak bahan, sebagaimana warga di negara itu atau kantor-kantor media, ada pasokan yang tidak ada habisnya,” tambah Carter.
Stephen Colbert telah meningkatkan dengan pesat rating acara larut malam yang dibawakannya, yang memusatkan perhatian pada Trump.
Kepresidenan Trump telah membuat banyak orang di Amerika cemas dan komedi menjadi jalan keluar yang tepat, ujar Carter.
Carter sempat mengira para penonton akan bosan dengan lelucon tentang Trump, tetapi kini ia berubah. “Jika Colbert memulai acara tanpa monolog tentang Trump, orang justru jadi bertanya-tanya, ada apa?” ujar Carter. [em]