Sejumlah anggota DPR setuju dengan target pembangunan Presiden Joko Widodo sebagaimana disampaikannya dalam pidato pelantikan di DPR-MPR, Minggu sore (20/10). Target tersebut adalah mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dibanding pembangunan infrastruktur, yang sempat menjadi kunci dalam kabinet sebelumnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Rieke Dyah Pitaloka, menilai pengembangan SDM Indonesia harus disertai dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
"Antara isu pekerjaan, dengan isu pendidikan dam industri, tidak lagi bisa dipisahkan. Kalau tadi kita lihat apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi, artinya sistem iptek harus ditingkatkan," ujar Rieke kepada VOA.
"Kita mendukung untuk segera dibentuk badan riset nasional sehingga segala program-programnya yang tadi disampaikan betul-betul bisa terarah, terukur, dan hasilnya jelas dan harus sampai kepada rakyat. Indonesia harus menjadi negara Industri maju, untuk menjadi negara industri maju maka iptek tidak mungkin ditinggalkan, SDM tanpa kemajuan iptek tidak mungkin terjadi di negara mana pun,” lanjutnya.
Ditambahkannya, ia ingin menyarankan agar pemerintah juga membuat skala prioritas pembangunan industri, tidak saja industri sandang-pangan-papan, tetapi juga “industri energi, industri bahan baku, industri farmasi dan industri pariwisata.”
Partai Demokrat Berharap Duet Jokowi-Ma'ruf Dapat Meningkatkan Perekonomian
Ditemui secara terpisah, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan pun berharap Jokowi dan Ma'ruf Amin bisa membuat perekonomian Indonesia lebih baik lagi ke depan, meski ia tahu persis masih banyak tantangannya.
"Saya kira Indonesia tidak bisa lepas dari ekonomi global, ketika ekonomi global melambat, pasti ada imbasnya kepada kita di Indonesia, ini tantangan Pak Jokowi ke depan. Saya kira beliau akan fokus dan konsentrasi betul, dan kita dorong untuk menata ekonomi agar lebih baik ke depan," ujar Hinca.
Perindo : Ekonomi Baik, Otomatis Yang Lain Membaik
Hal senada disampaikan Ketua Umum Partai Perindo, Harry Tanoesudibjo, yang juga berharap di periode kepemimpinan Jokowi ini bisa meningkatkan laju perekonomian di Tanah Air. Menurutnya jika perekonomian berjalan dengan baik, maka segala target pembangunan pun akan bisa tercapai.
"Tentunya ini akan memberikan angin baru pada masa periode yang kedua, mudah-mudahan bisa membawa ekonomi kita bisa lebih baik lagi. Yang paling penting ekonomi, kalau ekonominya berkembang bagus otomatis akan memperbaiki yang lain karena pasti kita punya dana cukup untuk membangun pendidikan, infrastruktur, dan kemudian militer. Jadi menurut saya yang paling penting untuk secepatnya dibuat lebih baik lagi adalah ekonomi," ujar Harry.
Jokowi Berharap Indonesia Jadi Negara Maju pada 2045
Dalam pidato pertamanya usai resmi dilantik untuk masa jabatan kedua, Presiden Joko Widodo optimis bisa membawa Indonesia menjadi negara maju di 2045. Ia juga yakin Indonesia bisa keluar dari jebakan masyarakat berpenghasilan kelas menengah (middle income trap).
"Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka mestinya, insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. Itulah target kita. Target kita bersama,” ujar Jokowi mengawali pidatonya.
Presiden berharap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2045 dapat mencapai tujuh triliun dolar dan Indonesia bisa menjadi lima besar negara dengan tingkat perekonomian terbaik di dunia, “dengan kemiskinan mendekati nol persen.” Jokowi optimis Indonesia akan berhasil mencapai target itu. “Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan," ungkapnya.
Namun presiden mengakui bahwa hal itu tidak mudah dan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan produktif. Ia juga menggarisbawahi keharusan mengembangkan cara dan nilai baru, “agar jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton.” [gi/em]