Unta-unta itu sengaja didatangkan dari berbagai provinsi di Yaman ke distrik Qaf al-Awamir di Hadhramaut. Tak mengherankan, bila sejumlah unta yang ikut berpartisipasi menempuh perjalanan panjang sebelum memamerkan keindahan mereka. Mereka dinilai berdasarkan silsilah keturunan, bulu, leher, kepala, dan punuknya.
Zaheen Salmeen, pemilik unta yang memenangkan kontes itu, merasa bangga dengan prestasi hewannya. "Kami datang dari tempat terpencil dan harus menempuh perjalanan yang sulit untuk sampai ke sini. Tetapi, kami memenangkan kejuaraan ini."
Salmeen sendiri mengaku, tujuan utamanya dalam kontes unta ini sekadar berpartisipasi dalam festival yang terkenal dengan sejarahnya. Kemenangan yang diraih untanya adalah bonus dari perjalanan panjangnya. Unta milik Salmeen dinobatkan sebagai unta terbaik tahun ini untuk kategori umum. Menurut Ali al-Mahri, ketua panitia kontes itu, unta-unta itu dipertandingkan dalam berbagai kategori.
“Kami telah selesai dengan kategori unta terbaik saat ini. Kami juga telah menyelesaikan kategori kontes Oman (unta ras Yaman). Unta yang dianggap keturunan paling murni dianggap sebagai pemenang dalam kategori ini. Kami akan mulai kategori Majahim (jenis unta berkulit gelap yang ditemukan di Yaman Timur), dan kategori terakhir yang paling menantang, yakni Bairaq, di mana 10 unta ras lokal bersaing untuk memperebutkan gelar tersebut. Kami berterima kasih kepada semua peserta dan berharap mereka beruntung dan sukses," jelasnya.
Panitia penyelenggara mengatakan tujuan penyelenggaraan kontes ini adalah untuk menghidupkan kembali warisan budaya Yaman dan mendorong orang-orang untuk memelihara hewan gurun itu.
Kontes kecantikan unta itu diadakan di area yang sama setiap tahunnya, yaitu sekitar 800 kilometer dari sebelah timur ibu kota, Sanaa. [ab/uh]