Tautan-tautan Akses

18 Mantan Pejabat AS Pertanyakan Laporan Pemerintahan Trump soal 'Kaitan Teror dan Imigrasi'


Mantan Direktur Intelijen Nasional AS era Obama, James Clapper, termasuk di antara 18 mantan pejabat yang mempertanyakan laporan pemerintahan Trump (foto: dok).
Mantan Direktur Intelijen Nasional AS era Obama, James Clapper, termasuk di antara 18 mantan pejabat yang mempertanyakan laporan pemerintahan Trump (foto: dok).

Sekelompok mantan pejabat keamanan nasional mendesak pemerintahan Trump untuk mempertimbangkan kembali laporan kontroversial mengenai kaitan antara terorisme dan imigrasi dan mengatakan laporan itu secara keliru memberi kesan bahwa imigran bertanggung jawab atas mayoritas serangan teroris di Amerika.

Para pejabat, termasuk mantan Direktur Intelijen Nasional James Clapper dan mantan pakar terorisme Gedung Putih, Richard A. Clark menyampaikan seruan itu dalam surat yang dikirim hari Kamis (13/9) kepada Jaksa Agung Jeff Sessions dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen.

"Secara keseluruhan, laporan itu tampaknya dirancang untuk memberi kesan menyesatkan bahwa imigran dan bahkan anggota keluarga mereka yang menjadi warga negara — bertanggung jawab atas sebagian besar serangan teroris yang terjadi di Amerika, sedangkan studi statistik dan pengalaman kami tidak menunjukkan korelasi nyata antara "kewarganegaraan asing " dengan kegiatan teroris dalam 15 tahun terakhir, " demikian kata 18 mantan pejabat yang bertugas di kedua pemerintahan Demokrat dan Republik dalam surat tersebut.

Yang dipermasalahkan adalah laporan yang dirilis pada bulan Januari oleh Departemen Kehakiman dan Keamanan Dalam Negeri yang mengatakan tiga dari empat orang yang divonis karena tuduhan terkait terorisme internasional sejak serangan 11 September 2001, lahir di luar negeri.

Presiden Donald Trump memerintahkan laporan itu ketika ia mengeluarkan perintah eksekutif pada Maret 2017 yang memberlakukan larangan perjalanan terhadap warga negara dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim. Trump meminta kompilasi data mengenai "warga negara asing" di Amerika yang telah dituduh melakukan pelanggaran terkait teror di Amerika.

Laporan 16 Januari itu malah berfokus pada terdakwa teroris "yang lahir di luar negeri, kategori yang lebih luas yang mencakup warga negara AS yang dinaturalisasi serta tersangka teror asing yang diekstradisi ke Amerika untuk penuntutan atas kejahatan yang dilakukan di luar negeri. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 402 dari 549 orang yang dihukum karena tuduhan terorisme di Amerika antara 11 September 2001 dan 31 Desember 2016 lahir di luar negeri.

Para pengecam menyerang laporan itu karena membesar-besarkan ancaman terorisme oleh warga asing, dengan mengatakan bahwa kalau saja laporan itu mengikuti perintah presiden, laporan itu akan menunjukkan bahwa kurang dari separuh orang yang dihukum karena melakukan aksi teror adalah warga negara asing. [my]

XS
SM
MD
LG