Skala kerusakan akibat bencana ganda di Indonesia mulai tampak ketika tim penyelamat tiba dan mencapai daerah yang lebih terpencil, lima hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,5 SR dan tsunami yang menghancurkan wilayah pesisir di provinsi Sulawesi Tengah.
Kelangkaan pasokan makanan, air, bahan bakar dan medis yang berkelanjutan menyebabkan banyak penduduk setempat meninggalkan daerah yang terkena bencana, sementara lembaga bantuan menyatakan keprihatinan dengan nasib orang-orang yang ditinggalkan, termasuk ribuan anak-anak. Ada juga laporan tentang penjarahan dalam beberapa hari terakhir.
Badan penanggulangan bencana Indonesia mengatakan hari Selasa, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 1.234. Diperkirakan ada sekitar 50.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan pemerintah mengatakan sekitar 1,5 juta orang berpotensi terkena dampak bencana.
Seorang wartawan, Stanley Widianto yang melaporkan dari Palu, mengatakan kepada VOA, ada dua kelompok pengungsi, mereka yang pergi ke pusat bantuan kemanusiaan resmi dan mereka yang “tidak ingin dipisahkan dari keluarga mereka, sehingga mereka bertahan di desa mereka. Kelompok kedua ini adalah orang-orang yang tidak mendapat banyak bantuan." (ps/jm)