Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen meminta kepada negara-negara anggota agar mendukung usulan pengadaan sistem pertahanan anti-rudal. Rasmussen mengeluarkan permintaan tersebut pada hari Kamis dalam pertemuan para menteri luar negeri dan menteri pertahanan dari negara-negara anggota NATO.
Beberapa negara anggota menentang keras biaya sistem anti-rudal tersebut di tengah-tengah melemahnya ekonomi global.
Para pejabat dalam pertemuan di Brussels itu membahas mengenai reformasi misi NATO untuk membantu NATO agar lebih baik menghadapi perang cyber dan ancaman rudal. Reformasi tersebut merupakan bagian usulan pernyataan misi yang baru yang diperkirakan akan disetujui oleh para pemimpin NATO bulan depan di Portugal.
Rasmussen mengatakan NATO harus terus melindungi 900 juta warganya, tetapi harus memiliki “pertahanan yang moderen untuk menghadapi ancaman modern.”
NATO terakhir mengubah pernyataan misinya pada tahun 1999.
Sekjen NATO Minta Dukungan bagi Rencana Sistem Pertahanan Anti-Rudal
Anders Fogh Rasmussen mengeluarkan permintaan tersebut dalam pertemuan para menteri luar negeri dan menteri pertahanan dari negara-negara anggota.