Presiden Rusia Vladimir Putin akan melanggar “batas yang sangat penting” apabila ia memerintahkan penggunaan senjata nuklir di Ukraina, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan hari Kamis (13/10). Baik NATO maupun Rusia rencananya akan menggelar latihan nuklir dalam beberapa hari ke depan.
NATO akan menyelenggarakan latihan militer bersama yang dinamai “Steadfast Noon,” alias “Siang yang Tegar,” minggu depan.
Latihan bersama yang sudah lama direncanakan itu digelar pada waktu yang hampir sama setiap tahun dan dilangsungkan selama sekitar satu minggu.
Latihan itu melibatkan jet tempur yang mampu membawa hulu ledak nuklir, meski tidak menggunakan bom langsung.
Sementara Rusia akan menggelar latihannya di sekitar waktu yang sama, dan NATO diperkirakan akan melatih kekuatan nuklirnya sekitar bulan ini.
Stoltenberg mengatakan NATO akan “memantau dengan seksama” apa yang dilakukan Rusia.
Ketika ditanya apa yang akan dilakukan NATO apabila Rusia meluncurkan serangan nuklir, Stoltenberg mengatakan, “Kami tidak akan membahas bagaimana persisnya kami akan merespons, namun tentu saja ini akan secara mendasar mengubah sifat konflik. Ini berarti batas yang sangat penting telah dilanggar.”
Ia menambahkan, “bahkan penggunaan senjata nuklir yang lebih kecil sekali pun akan menjadi hal yang sangat serius, mengubah secara fundamental sifat perang di Ukraina dan tentu saja hal itu akan menimbulkan konsekuensi.” [rd/jm]
Forum